By admin 
Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah diperkirakan menguat terhadap dolar AS pada hari ini, Selasa (15/10/2024), jelang pengumuman neraca perdagangan Indonesia.
Mengutip data Bloomberg, rupiah hanya menguat 0,08% ke Rp15.565,5 per dolar AS. Sedangkan indeks dolar AS menguat 0,13% menjadi 103,02.
CEO PT Profit Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi meyakini penguatan rupiah akan terus berlanjut hingga penutupan perdagangan hari ini.
“Untuk perdagangan Selasa [15/10/2024], mata uang rupiah bergejolak namun memiliki kemampuan ditutup menguat pada kisaran Rp15.510 per USD hingga Rp15.580 per USD,” kata Ibrahim dalam keterangan resmi, Senin. (14/10/2024).
Menurut dia, kemungkinan konsolidasi tersebut sejalan dengan beberapa pandangan positif terhadap indikator makroekonomi Indonesia, seperti perkiraan pertumbuhan ekonomi, surplus perdagangan Indonesia, dan situasi utang luar negeri.
Ibrahim mengatakan, tren penguatan rupiah juga didorong oleh perkiraan Bank Dunia terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 dan 2025 yang kemungkinan akan tetap stabil di atas 5%. Dalam dua kuartal terakhir, Badan Pusat Statistik (BPS) Islandia mencatat perekonomian dalam negeri berhasil tumbuh lebih dari 5%, meski ada tanda-tanda perlambatan.
Pada triwulan I tahun 2024, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,11% year-on-year (YoY), dan pada triwulan II tahun 2024 tumbuh sebesar 5,05%. Perkiraan terbaru berasal dari East Asia and Pacific Economic Update Bank Dunia edisi Oktober 2024.
Badan tersebut menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 dan 2025 masing-masing sebesar 5% dan 5,1%, kata Ibrahim.
Selain itu, Bank Indonesia (BI) melaporkan ULN Indonesia per Agustus 2024 mencapai US$425,1 miliar, naik 7,3% year-on-year (YoY/YoY). Posisi utang luar negeri pada Agustus 2024 juga dipengaruhi oleh pelemahan dolar AS terhadap sebagian besar mata uang global, termasuk rupee.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel