Bisnis.com, Jakarta – Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan suku bunga acuan atau BI rate akan tetap di angka 6%.

Hal tersebut diungkapkan Gubernur Bank Indonesia Perry Vargeo dalam konferensi pers hasil RDG BI periode 2024 pada 15-16 Oktober.

“Dewan Gubernur Bank Indonesia yang diadakan pada tanggal 15 dan 16 Oktober 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI rate sebesar 6%,” kata Gubernur BI Perry Wargeo dalam konferensi pers RDG BI, Rabu (16/10/2024).

Suku bunga fasilitas simpanan Bank Indonesia sebesar 5,25% dan suku bunga fasilitas pinjaman sebesar 6,75%.

Perry juga menjelaskan, fokus kebijakan moneter bank sentral saat ini adalah stabilitas nilai tukar rupee. Seperti diketahui, rupiah tahun ini tertekan hingga melampaui ambang batas psikologis Rp 16.000 per dolar dan mencapai titik terlemahnya pada 21 Juni 2024 di Rp 16.450 per dolar.

Sementara itu, saat ini nilai tukar Rupee tercatat melemah sebesar 0,39% year-to-date (YTD/YtD), namun posisinya menguat 1,18% year-on-year (YoY). Pada Rabu (16/10/2024), rupiah dibuka menguat 0,49% di Rp 15.512 per dolar AS.

“Fokus kebijakan moneter jangka pendek adalah pada stabilitas nilai tukar rupee, mengingat meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan global,” kata Perry.

Dia menjelaskan, BI terus mencermati niat penurunan suku bunga resmi dengan tetap fokus pada inflasi, nilai tukar rupee, dan prospek pertumbuhan ekonomi.

Sementara itu, Perry mengatakan keputusan mempertahankan suku bunga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan sejalan dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam target 2,5±1% pada tahun 2024 dan 2025.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *