Siap-Siap, BI Bakal Geser Sektor Prioritas untuk Insentif Likuiditas di 2025

Bisnis.com, Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengumumkan perluasan kebijakan Insentif Likuiditas Makro (KLM) kini telah memasuki tahap ketiga. Pada tahap ini, fokusnya beralih ke bidang-bidang utama.

Gubernur BI Perry Vargio mengatakan kebijakan tersebut bersifat counter-cyclical pada tahap pertama. Saat itu, BI mendorong perbankan untuk menyalurkan kredit pada sektor-sektor prioritas, seperti perusahaan yang memiliki volatilitas.

Kemudian pada tahap kedua yang berlangsung hingga Oktober 2024, perbankan didorong untuk menyalurkan kreditnya ke sektor-sektor pendorong pertumbuhan seperti hilirisasi, perumahan, UKM, industri mikro kreatif, bahkan sektor hijau. .

“Nah, selanjutnya bagaimana?” ujarnya dalam konferensi pers RDG BI, Rabu (16/10/2024). Kami mentransformasikan sektor-sektor yang menciptakan lapangan kerja. 

Perry menjelaskan, pertumbuhan lapangan kerja meningkatkan upah dan pendapatan masyarakat, yang pada akhirnya meningkatkan belanja publik dan pada akhirnya memacu pertumbuhan ekonomi. 

Partai tersebut dikabarkan sedang dalam proses merumuskan kebijakan baru yang akan diterapkan mulai 1 Januari 2025. 

Bank yang secara aktif berkontribusi terhadap lapangan kerja di sektor-sektor prioritas, hingga 50% dari angkatan kerja, akan menerima manfaat likuiditas, katanya. Sektor-sektor ini meliputi perdagangan besar dan eceran, pertanian, dan manufaktur padat karya.

Selain itu, insentif likuiditas juga akan diberikan kepada perbankan yang menyalurkan kredit pada sektor transportasi, pariwisata, dan industri kreatif. Karena sektor-sektor tersebut menyediakan 20% dari total lapangan kerja.

“Perumahan meliputi perumahan, termasuk pembangunan perumahan rakyat. “Kami menyediakan fasilitas likuiditas kepada bank-bank yang memberikan pinjaman kepada sektor ini,” katanya. 

Sedangkan insentif KLM dari Bank Indonesia sebesar 256,5 triliun rupiah, dan Bank BUSN sebesar 110,2 triliun rupiah. 24,6 triliun dan KCBA 2,7 triliun rupiah. 

Insentif KLM dialokasikan pada sektor-sektor utama seperti industri mineral dan batubara dan sektor pangan, kecil, menengah, mikro, menengah dan kecil, industri, listrik, gas alam dan air (LGA), serta pariwisata dan industri kreatif.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *