Elon Musk (X.com) Abaikan Permintaan Pemerintah untuk Buka Kantor Perwakilan di RI

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyebut platform X.com tidak menanggapi permintaan pemerintah yang meminta perusahaan milik Elon Musk membuka kantor perwakilan di Indonesia.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan, pihak Elon Musk belum menanggapi permintaan pemerintah untuk membuka kantor.

Padahal, Budi menilai keberadaan kantor perwakilan penting untuk memudahkan proses penindakan hukum jika terjadi hal buruk.

“Belum ada (solusi), tidak adil bagi platform lain. Beberapa platform punya kantor perwakilan di Indonesia. Jadi, kalau terjadi apa-apa, negara bisa dengan mudah mengambil tindakan,” kata Budi saat ditemui di Kementerian Komunikasi dan Informatika. Informasi, Kamis (10/10/2024).

Meskipun demikian. Budi menjelaskan, pihaknya melalui Direktorat Jenderal Permohonan Informasi (Dirjen Aptika) terus melakukan kajian untuk mencari jalan tengah terkait permasalahan tersebut.

Namun, Budi belum mau membeberkan penelitian tersebut dan meminta awak media sabar menunggu hasil penelitian tersebut.

“Dirjen (Farmasi) sedang mengkaji secara komprehensif langkah-langkah strategis X. Tunggu, langkah-langkahnya harus diselesaikan dulu. Nanti kalau waktunya sudah tepat, akan dikomunikasikan ke teman-teman,” ujarnya.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sedang mempertimbangkan untuk memblokir aplikasi X milik Elon Musk (sebelumnya Twitter), jika tidak membuat kantor perwakilan atau kantor perwakilan di Indonesia.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan pihaknya mendorong Elon Musk untuk mendirikan kantor perwakilan X di Indonesia. Selain itu, X memiliki 25 juta pengguna di Indonesia.

“Iya nanti kami [dorongan, kata Budi saat ditemui di Media Center Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Kamis (3/10/2024).

Budi menjelaskan, karena tidak ada kantor perwakilan X di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika membutuhkan waktu yang lama untuk menangani permasalahan platform tersebut, salah satunya terkait konten pornografi.

“Jadi kami juga berharap mendapat informasi dari teman-teman untuk menggunakan platform media sosial seperti X,” imbuhnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *