Bisnis.com, JAKARTA – Penerbit BUMN Karya tengah mempersiapkan kudanya untuk meraih nilai kontrak baru dari program Quick Win 2025 yang diusung Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Jibran Rakabuming Raka.
Program Quick Win merupakan inisiatif langkah demi langkah yang dapat dihitung dengan mudah dan cepat dalam waktu satu tahun. Berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025, total alokasi dana program ini mencapai Rp 121 triliun.
Anggaran tersebut selanjutnya akan disalurkan ke tujuh program pertama Prabowo-Gibran, dua di antaranya mencakup sektor infrastruktur, yakni pembangunan rumah sakit berkualitas di daerah sebesar Rp 1,8 triliun dan renovasi sekolah sebesar Rp 20 triliun.
Penerbit BUMN Karya seperti PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) menyambut baik adanya Program Rapid Best Results atau program PHTC.
Sekretaris Perusahaan PTPP Joko Raharjo mengatakan, perseroan telah berpengalaman mengerjakan proyek rumah sakit pemerintah maupun swasta, baik nasional maupun internasional.
Pengalaman ini menjadi salah satu keunggulan kompetitif PTPP dalam mengakuisisi dan mengerjakan proyek serupa di masa depan, kata Joko saat dihubungi Bisnis, Senin (21/10/2024).
Portofolio proyek rumah sakit PTPP antara lain RS Ben Mboi Kupang, UPT RS Vertikal Makassar, RS Dharmais Jakarta, dan RS Hasan Sadikin Jawa Barat.
Joko mengatakan saat ini perseroan sedang mengerjakan proyek rumah sakit seperti RS Internasional Bali, RS MERR Surabaya, RS Adhiaksa Mojokerto, dan RS Pusat Otak Nasional (PON).
“Karena pembangunan RS tahun 2025 ini merupakan program cepat sukses, maka proyek RS ini tentunya menjadi salah satu pasar PTPP yang tertutup,” tutupnya.
Terpisah, Sekretaris Perusahaan Waskita Karya Ermi Puspa Unita mengatakan pihaknya juga siap mengikuti usulan tersebut dengan melakukan evaluasi menyeluruh melalui proses komite.
Langkah ini, kata Ermi, untuk memastikan proyek baru yang diambil merupakan proyek yang menguntungkan dengan tingkat risiko terkendali dan memiliki rencana pembayaran pembangunan bulanan.
Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya mengungkapkan, perseroan memiliki pengalaman dalam proyek-proyek tersebut, khususnya dalam pembangunan sarana dan prasarana masyarakat seperti rumah sakit dan sekolah.
Di bidang kesehatan, perseroan memiliki portofolio proyek seperti Rumah Sakit Persahabatan dan Rumah Sakit Vertikal Surabaya. WIKA juga membangun institusi pendidikan seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Jenderal Achmad Yani,
Mahendra Vijaya mengatakan kepada Bisnis: “Dengan portofolio dan kapabilitas yang dimiliki, WIKA optimis dapat menjadi mitra strategis untuk mendukung berbagai program pembangunan pemerintah.”
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita dan WA Channel