Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Wulandari Bangun Laksana Tbk. (BSBK) menilai pembahasan penghapusan pajak bumi dan bangunan pada masa pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming akan meningkatkan penjualan rumah perseroan.
BSBK yang merilis laporan keuangan akhir September 2024 ini mencatatkan penjualan dan laba usaha sebesar Rp 263,42 miliar. Capaian tersebut mengalami peningkatan sebesar 12,22% dibandingkan periode tahun lalu yakni Rp 234,75 miliar.
Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh penjualan apartemen dan kondominium sebesar Rp130,5 miliar, naik 14,2% year-on-year. Selain itu, sektor pusat perbelanjaan seperti Pentacity menghasilkan Rp44,7 miliar atau 21,2% year-on-year.
Direktur Wulandari Bangun Laksana Daniel Wirawan mengatakan pihaknya akan terus berupaya memperkuat posisinya di industri real estate dengan meluncurkan The Sapphire, kondominium berkapasitas 237 unit.
“Perusahaan optimistis unit-unit tersebut akan terjual habis dalam waktu tiga tahun mengingat tingginya minat konsumen,” ujarnya, Senin (14/10/2024).
Menurut dia, harapan peningkatan penjualan juga datang dari pembahasan pemerintahan Prabovo – Gibran yang disebut akan menghilangkan pajak bumi dan bangunan hingga 16 persen. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan apartemen The Sapphire.
Diskusi ini disuarakan oleh Hashim Jojohadikusumo, Ketua Satgas Perumahan. Insentif yang diusulkan adalah penghapusan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 11 persen dan pajak perolehan tanah dan bangunan (BPHTB) sebesar 5 persen.
Secara keseluruhan, pajak yang dihilangkan adalah 16 persen dari 21 persen pajak yang ditanggung industri real estat. Pembahasan penghapusan pajak diyakini akan terjadi pada 1-3 tahun pertama pemerintahan Prabowo-Gibran.
Di sisi lain, Daniel mengatakan seiring dengan peningkatan pendapatan, BSBK mencatatkan beban sebesar Rp70,84 miliar, turun 11,33% year-on-year. Alhasil, laba kotor BSBK meningkat 24,37% YoY menjadi Rp192,58 miliar.
“Strategi efisiensi dan pemasaran yang diterapkan manajemen terbukti efektif meningkatkan kinerja operasional dan keuangan perusahaan,” ujarnya.
Perseroan juga mencatatkan laba usaha sebesar Rp113,17 miliar, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp75,10 miliar.
Setelah mencatat pendapatan dan beban lain-lain, emiten yang dikendalikan Christopher Sumasto Tjia itu meraup laba bersih Rp 62,10 miliar pada kuartal III 2024, melonjak 226,73% dibandingkan laba tahun lalu.
________
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Periksa Google Berita dan Saluran WA untuk berita dan artikel lainnya