Disinggung OJK, Bank Permata (BNLI) Bicara Peluang Naik ke KBMI IV

Bisnis.com, Jakarta – PT Bank Permata Tbk. (BNLI) angkat suara mengenai peluang masuk ke kelompok perbankan berbasis modal inti (KBMI) 4 alias Bank Jumbo. Kantor Jasa Keuangan (OJK) baru-baru ini menyinggung peluang PermataBank untuk menambah modal menuju KBMI 4.

Banca Parmata Presiden, Direktur Meliza M. Rusli mengatakan perseroan terus menunjukkan pertumbuhan bisnis yang positif selama beberapa tahun terakhir.

“Mungkin ini yang akan terus kita pertahankan, pertumbuhannya lebih berkelanjutan,” ujarnya kepada tim pemberitaan di Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2024).

Tingkat permodalan Bank Permata saat ini berkisar Rp50 triliun, sedangkan KBMI menempati peringkat 4 bank dengan modal inti di atas Rp70 triliun, tambah Meliza.

Menurutnya, gap sekitar Rp20 triliun itu bisa ditutupi dengan mendorong pertumbuhan laba PermataBank ke depan.

“Kita juga melihat situasi perekonomian, tentunya pertumbuhan kita erat kaitannya dengan makroekonomi,” imbuhnya.

Melissa kemudian mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% yang ditetapkan pemerintahan baru. Ia yakin jika industri perbankan juga bisa tumbuh sejalan dengan target tersebut, Banca Permata akan mampu mencapai KBMI 4 dalam 5-8 tahun ke depan.

“Misalnya kita bisa berkembang seperti ini, tentu dalam 5 sampai 8 tahun kita bisa mencapai [KBMI 4]. Tentu bisa lebih cepat, tergantung ekonomi bisa lebih lama,” ujarnya.

Meski begitu, Meliza berharap kliennya bisa segera beralih ke Bank Jumbo. Ia menyimpulkan, hal itu tergantung kerja keras seluruh jajaran Bank Permata. Logo baru Parmata Bank

Jumat (27/09/2024) lalu, Permatabank mengganti logonya menjadi bunga teratai agar sesuai dengan pemegang saham pengendalinya, Bangkok Bank.

Direktur Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK Dian Adiana Roy mengatakan regulator mengapresiasi kontribusi Permatabank dan Bangkok Bank selama ini. 

Ia juga berharap Bank Permata dapat terus berkembang untuk memberikan kontribusi lebih bagi perbankan Indonesia, termasuk menambah modal Bank KBMI 4.

“Kedepannya Banca Parmata mampu bersaing dengan bank-bank konvensional dan syariah yang lebih besar serta memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian nasional,” kata Dian.

Per Juni 2024, Banca Permata telah mencatatkan modal inti individu (Tier 1) sebesar Rp48,71 triliun berdasarkan catatan bisnis. 

Sedangkan Peraturan OJK (POJK) no. 12/POJK.03/2021 tentang Konsolidasi Bank Umum mengklasifikasikan bank menjadi empat kelompok menurut tingkat permodalannya.

KBMI 1 untuk bank dengan modal inti kurang dari Rp6 triliun, sedangkan KBMI 2 untuk bank dengan modal inti Rp6 hingga 14 triliun. KBMI 3 mencakup bank dengan modal inti Rp14 triliun hingga Rp70 triliun, sedangkan KBMI 4 diperuntukkan bagi bank dengan modal inti di atas Rp70 triliun. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *