Bisnis.com, JAKARTA – Grup milik konglomerat Hermanto Tanoko baru-baru ini mengumumkan kemitraan strategis dengan perusahaan kontainer plastik asal Korea Selatan, Lock&Lock.
Kemitraan bisnis ini terjalin melalui Tancorp Group bersama dengan distributor resmi Lock&Lock, PT Feelbuy Indonesia. Dengan bergabungnya grup Hermanto Tanoko diharapkan bisa membuka jalan bagi Feelbuy untuk melantai di pasar saham alias IPO.
Feelbuy Indonesia sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi peralatan rumah tangga di Indonesia. Feelbuy merupakan distributor resmi produk Lock&Lock yang merupakan produk perkakas global.
Dalam kerja sama strategis ini, Feelbuy akan menghadirkan produk asal Korea Selatan, Lock&Lock, untuk membuka toko pertamanya di Surabaya, atau gerai Feelbuy yang ke-436. Sosok di balik Lock & Lock
Keberadaan Feelbuy Indonesia tidak lepas dari kehadiran Lock&Lock asal Korea. Perusahaan container plastik ini didirikan oleh pengusaha asal Korea Selatan, Kim Joon Il.
Dikutip Forbes, Kim Joon Il merupakan seorang pengusaha sederhana yang lahir pada tahun 1952 dan tumbuh di Daegu dalam keluarga kaya hingga ayahnya bangkrut.
Ingin mandiri, ia putus sekolah pada usia 16 tahun untuk memulai bisnis di pasar tradisional Korea. Pada pertengahan tahun 1970-an, ia memulai bisnisnya dengan mengimpor dan mendistribusikan sekitar 200 merek peralatan dapur dan peralatan rumah tangga dari luar negeri di arena komersial paling kompetitif di Korea, Seoul.
Namun usahanya tidak bisa bertahan lama karena produk peralatan dapur merek Eropa yang diimpornya akhirnya mandiri di Korea dan tidak perlu impor lagi.
Oleh karena itu, pada tahun 1985, Kim mulai memproduksi produknya sendiri, namun kesuksesan sulit diraih. Berbagai tantangan yang ia hadapi mulai dari kerumitan pembuatan produk hingga kesulitan membayar gaji karyawan.
Akhirnya dia kembali mengimpor hanya untuk menjaga pabriknya tetap berjalan. Namun lagi-lagi usahanya terhambat oleh krisis keuangan Asia yang melanda pada tahun 1997-1998.
Setelah krisis, dia memutuskan untuk mengambil cuti setahun dan mencari barang-barang yang bertahan lama dan belum banyak terjual. Dia memutuskan untuk menjual wadah plastik. Namun dengan ketatnya persaingan di kategori tersebut dari Tupperware, Rubbermaid dan perusahaan raksasa lainnya, ia membutuhkan sesuatu yang berbeda.
Sekembalinya ke rumah, Kim merekrut tim penelitian dan pengembangan. Wadahnya dirancang untuk menghemat ruang saat disimpan dan cocok untuk lemari es, microwave, dan mesin pencuci piring.
Kemudian, alih-alih menggunakan segel biasa, ia menggunakan empat kunci berengsel, satu di setiap sisi kotak, yang berarti wadah buatannya bisa dibuka dengan satu tangan agar ibu rumah tangga bisa menggendong anak atau dengan tangan lainnya. berbicara di telepon.
Terakhir, segelnya terbuat dari silikon khusus, yang membuatnya benar-benar kedap udara. Kim kemudian mematenkan wadahnya di 35 negara.
Kim memulai perusahaan Lock&Lock dan mendirikan kantor pusat perusahaan bukan di gedung perkantoran mewah, tetapi di gedung sederhana berlantai lima.
Namun, Lock & Lock dengan cepat menguasai 63% pasar wadah plastik kedap udara Korea, jauh melampaui Tupperware. Mereka menyumbang 30% dari bisnis ini, sementara 30% lainnya terdiri dari kotak penyimpanan plastik untuk kantor dan rumah.
Dari kantor sederhana, Lock&Lock kini memiliki pabrik di China dan Vietnam serta Korea Selatan, dan produknya dijual ke seluruh dunia. Produk-produknya dapat ditemukan di department store Harrods di London dan di sekitar pusat tren Shanghai, di mana Lock & Lock terpilih sebagai merek paling populer dari tahun 2006 hingga 2010.
Lewat Lock&Lock, Kim Joon Il pun menjadi salah satu orang terkaya di Korea Selatan pada tahun 2013 dengan kekayaan sebesar US$730 juta.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel