Bisnis.com, JAKARTA – BNI Sekuritas memperkirakan dana investor asing akan lebih banyak mengalir di pasar obligasi pemerintah, khususnya instrumen surat berharga negara (SBN), pada tahun 2025. 

Head of Fixed Income BNI Sekuritas Amir Dalimunthe menjelaskan perkiraan tersebut karena imbal hasil SBN Indonesia sangat menarik dibandingkan negara sejenis atau peer country. 

Berdasarkan data PHEI pada perdagangan Senin (21/10/2024), imbal hasil SUN Benchmark 5 tahun (FR0101) turun satu poin menjadi 6,36% dan imbal hasil benchmark SUN 10 tahun (FR0100) turun 4 basis poin untuk penyelesaian sebesar 6,60 persen. Data Bloomberg menunjukkan kurva imbal hasil SUN 10 tahun (GIDN10YR) turun 2 basis poin menjadi 6,64%.

“Kami juga melihat kemungkinan penurunan suku bunga ke depan masih sangat tinggi. Kalau kita bandingkan dengan dolar AS, US Treasury masih sangat bagus. Jadi sepertinya mata uang asing yang ada di Indonesia akan bangkit kembali pada tahun 2025,” kata Amir dalam Media Session BNI Sekuritas di Jakarta, Selasa (22/10/2024). 

Namun, lanjutnya, porsi modal asing di SBN Indonesia tidak akan sebesar sebelum pandemi. Selain itu, porsi investor institusi dalam negeri cenderung meningkat. 

Dia menambahkan: “Seberapa cepat kita kembali ke tingkat ekspor sebelum pandemi ini menjadi sulit karena pasar juga akan menyesuaikan diri dengan penurunan suku bunga Federal Reserve.” 

Amir menjelaskan, jika penurunan suku bunga The Fed secara bertahap mencapai kisaran 2,75% hingga 3% pada tahun 2026, maka kepemilikan dana asing di SBN Indonesia juga akan meningkat secara bertahap – perlahan. 

“Bagi investor asing yang memegang [SBN] hingga 40% dari jumlah yang beredar, kemungkinan besar hal ini tidak akan terlihat dalam 2 tahun ke depan,” ujarnya. 

Namun, lanjutnya, dengan kepemilikan penanaman modal asing saat ini sebesar 14%-15%, masih dimungkinkan untuk mencapai porsi kepemilikan asing sebesar 20% dalam waktu dekat.

“Mungkin tidak di tahun 2025, tapi lebih di tahun 2026. Tapi ini tergantung seberapa cepat The Fed menurunkan Fed Funds rate,” ujarnya. 

Sedangkan kepemilikan asing di SBN sebesar 14,71% hingga September 2024. Kepemilikan asing dilaporkan menjadi yang terbesar pada Surat Berharga Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang mencapai 41,5% pada akhir September 2024. Sedangkan sebelum pandemi Covid-19, kepemilikan asing pada SBN dilaporkan mencapai hingga 40%. . .

Di sisi lain, DJPPR Kementerian Keuangan mencatat investor asing menanamkan investasi Rp 22,2 triliun pada bulan lalu atau Rp 46,51 triliun sepanjang tahun 2024. 21 Oktober 2024 dimiliki oleh investor non-residen. dengan penjualan peralatan SBN dilaporkan sebesar Rp 889,14 triliun. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *