Bisnis.com, Jakarta – Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Elias BTN (BBTN) Nixon L.P. Napitupulu mengungkap penyebab masyarakat kesulitan membeli rumah.
Dia mengatakan, bukan uang muka melainkan biaya awal lainnya seperti pajak pertambahan nilai (PPN) dan biaya perolehan tanah (BPHTB) yang ditanggung masyarakat.
“Ada biaya PPN, ada BPHTB, belinya tidak bisa kredit, harus pakai tunai. Ada juga yang namanya premi asuransi,” ujarnya kepada wartawan di Gedung BTN, Jakarta Pusat, Selasa (15 Oktober 2024 ): “Ini Bersama-sama mereka menyumbang 20%-21% dari [total harga rumah]. “
Dijelaskannya, permasalahan tersebut terkait dengan pembatalan PPN atas BPHTB sebesar 11% dan 5% yang digagas Satuan Tugas (Satgas) Perumahan pemerintahan baru Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto periode 2024-2029. Terkait rencana. ——Kahlil Gibran. Rakabumin Raka.
Menurut Nixon, BTN diminta memberikan masukan pada berbagai pertemuan Housing Action Association yang juga mengusulkan pemberian insentif kepada masyarakat berupa jaminan pembayaran asuransi.
“Jadi biaya asuransinya ditanggung pemerintah. Kenapa? Karena kalau hilang atau dihilangkan, biaya sebelumnya hilang 20 persen,” lanjutnya.
Dia menjelaskan, penghapusan pembayaran ini akan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mendapatkan tempat tinggal. Alasannya adalah jumlah cicilan untuk setiap jangka waktu berkurang seiring dengan berkurangnya biaya awal yang terkait dengannya.
Meski hanya berupa usulan, Nixon berharap gagasan tersebut bisa direalisasikan pada pemerintahan berikutnya, dengan target membangun 3 juta unit perumahan rakyat.
“Kami mendapat ide karena diminta. Satu dari 3 juta kasus yang ditemukan di sisi permintaan. Kami perlu membantu mengurangi biaya di muka yang menjadi beban masyarakat untuk membeli rumah,” ujarnya. “
Dalam catatan Bisnis, rencana penghapusan PPN dan BPHTB pembelian rumah diajukan oleh saudara laki-laki Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, Ketua Badan Perumahan Rakyat.
Ia mengklaim, Prabowo berkomitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satunya dengan memberikan kemudahan dalam memiliki properti hunian.
“BPHTB 5% ya, itu usulan kita ke pemerintah untuk dihapus. Jadi sekitar 16% [insentif perumahan; dibebaskan PPN dan BPHTB],” jelasnya, Senin (14/10/2024).
Saat ini, program rumah 3 juta merupakan salah satu dari 17 program besar yang dijanjikan Prabowo-Gibran pada kampanye capres 2024.
Khususnya, 1 juta unit rumah akan dibangun di pedesaan, 1 juta unit rumah di perkotaan, dan 1 juta unit rumah di pesisir pantai.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel