By admin 
Bisnis.com, Jakarta – Di tengah kontraksi sektor industri, Kementerian Perindustrian atau Kementerian Perindustrian tetap menargetkan pertumbuhan positif industri pengolahan atau manufaktur nonmigas pada akhir tahun.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pihaknya telah mengusulkan beberapa regulasi yang dinilai mendukung pengembangan industri, seperti Proyek Peraturan Pemerintah (RPP) Gas Bumi, peninjauan pengecualian impor, dan pengalihan pelabuhan impor. Di wilayah timur Indonesia.
“Saya melihat dengan berbagai tantangan dan tantangan, sektor industri masih tumbuh, tantangan yang datang dari dalam negeri terkadang lebih berat,” kata Agus di Kantor Kementerian Perindustrian, Selasa (22/10/2024). .” ,
Menurut dia, aturan terkait kementerian/lembaga lain seringkali ambigu. Dalam hal ini, Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 8/2024 tentang Pembebasan Impor.
PMI Manufaktur mengalami penurunan dalam 3 bulan terakhir setelah penerapan pengecualian impor untuk beberapa item. Bahkan indeks yang mencakup variabel produksi, permintaan, dan penawaran barang industri mengalami peningkatan selama 34 bulan terakhir.
“Saya tidak heran jika para pelaku industri menunggu fakta bahwa belum ada regulasi yang bisa menciptakan optimisme bagi mereka, karena regulasi bukan milik kita,” ujarnya.
Sekadar informasi, kami sampaikan target Kementerian Perindustrian adalah meningkatkan industri manufaktur sebesar 5,80% pada akhir tahun ini. Sementara itu, pertumbuhan sektor manufaktur mencapai 4,69% pada tahun 2023, lebih rendah dari target yang dicanangkan sebesar 4,81%.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan industri pengolahan migas terhadap produk domestik bruto (PDB) pada kuartal II-2024 mencapai 4,63% (y/y).
“Jadi dengan berbagai tantangan yang ada di sektor industri, kami masih optimistis akan tumbuh kembali,” jelasnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel