Bisnis.com, Jakarta – Saham PT Bakri & Brothers Tbk. (BNBR) menguat 9,76% pada perdagangan hari ini Rabu (23/10/2024), berdasarkan rencana perseroan mengkonversi utang menjadi ekuitas melalui private equity penempatan.
Saham BNBR naik 9,76% atau 4 poin menjadi Rp45 pada akhir sesi perdagangan hari ini, menurut data RTI. Sejak awal sesi, saham BNBR langsung menembus Rp 45, harga tertinggi hari ini. Harga saham Bakri Group plc dalam sebulan terakhir sebesar 25%. Namun di tahun berjalan 2024 ini, saham BNBR masih meningkat sebesar 10%.
Pada perdagangan hari ini, sebanyak 23,86 juta lembar saham BNBR diperdagangkan dengan nilai Rp 1,07 miliar dan frekuensi perdagangan sebanyak 190 kali. Price to Earnings Dividend (PER) BUMI sebanyak 25,75 kali, sedangkan Price to Book (PBVR) sebanyak 2,36 kali. Kapitalisasi pasar perseroan sebesar Rp7,20 triliun.
Europa modal investasi, Inc. Saham emiten Grup Bakri, BNBR, menguat seiring rencana perseroan mengkonversi utang menjadi ekuitas. Silvery Moon Investments Ltd. atau SMIL melalui proses private penempatan senilai Rp 855 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi, konversi utang menjadi ekuitas dilakukan melalui Pengumpulan Modal Tanpa Hak Milik (PMTHMETD) yang bersifat swasta. Manajemen BNBR menyatakan Europa dan SMIL selaku kreditur telah menyepakati kesepakatan pelunasan utang BNBR dengan mengakuisisi saham baru pasca private penempatan.
Rinciannya, utang jangka panjang BNBR di Europa sebesar USD 50 juta atau Rp 770,8 miliar. Setelah itu, pinjaman jangka pendek BNBR ke SMIL dengan tagihan sebesar Rp 465,11 miliar.
Saat ini total utang BNBR kepada Europa dan SMIL yang akan dikonversi berjumlah Rp 855 miliar Dengan harga konversi Rp 64 per saham, Kreditur akan memiliki total 7,7% dari jumlah ditempatkan dan pelunasan saham biasa. Seri E pada saat pelaksanaan PMTHMETD.
Europa akan memiliki 11,71 miliar (11.718.750.000) saham BNBR. Saat ini SMIL memegang 1,64 miliar (1.640.625.000) saham BNBR.
Pelaksanaan PMTHMETD akan dilaksanakan untuk penukaran saham pada bulan depan, yaitu pada tanggal 28 November 2024 setelah mendapat persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPSLB).
Manajemen BNBR menyatakan dengan penerapan penukaran utang menjadi saham baru melalui sistem PMTHMETD, perseroan dapat memperbaiki posisi keuangan.
“Perusahaan akan memiliki rasio utang yang baik, beban keuangan yang berkurang, dan arus kas yang kuat,” tulis manajemen BNBR dalam siaran pers di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (22/10/2024).
Pasca proses PMTHMETD, total utang perseroan diperkirakan turun menjadi Rp3,62 triliun dari Rp3,73 triliun pada Semester I/2024.
Di sisi lain, penerapan konversi utang melalui private positioning akan mengurangi kepemilikan saham eksisting BNBR yakni dilusi sebesar 7,7%.
__________
Penafian: Artikel ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA