Bisnis.com, JAKARTA – Produsen mobil asal China, PT Chery Sales Indonesia, menyusun strategi mendongkrak penjualan hingga akhir tahun, terutama setelah penjualannya disalip rival asal negaranya, BYD.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan grosir Chery pada 9 bulan pertama 2024 tercatat sebanyak 6.190 unit. Sedangkan penjualan Chery pada September 2024 sebanyak 673 unit.
Namun posisi Chery sebagai merek baru asal China berhasil disalip oleh BYD yang menduduki peringkat kedua dengan penjualan 8.536 unit dalam 4 bulan.
Sementara Wuling masih menduduki peringkat pertama mobil China terlaris dengan penjualan 13.914 unit pada 9 bulan pertama tahun 2024. Sedangkan pada September 2024, penjualan Wuling sebanyak 2.004 unit.
Zeng Shuo, asisten CEO Chery Sales di Indonesia, mengatakan perluasan jaringan diler merupakan salah satu strategi perusahaan. Chery akan memiliki sekitar 20 diler pada tahun 2023, menggandakan jumlah tersebut menjadi sekitar 40 pada tahun ini.
Jadi tahun 2023 kita lebih fokus untuk coverage kota-kota besar. Tahun ini kita buka di Samarinda, Banjarmasin, dan Pontianak. Tahun ini kita juga akan menyelesaikan diler di Jayapura, jelas Shuo di Jakarta, Senin (14/10/2024). ) telah melakukan .
Hingga akhir tahun 2024, Cherry menargetkan memiliki hingga 50 cabang diler. Tak hanya fokus menambah distributor, Chery juga meningkatkan layanan purna jual kepada pelanggan untuk meningkatkan penjualan.
“Target penjualan kami tahun ini lebih dari 1.000 unit per bulan. Itu berarti 10.000 hingga 11.000 unit pada akhir tahun 2024,” kata Zhuo.
Lebih lanjut, sebagai strategi menghadapi persaingan dari merek China lainnya, Chery memperkenalkan beragam model baru, tidak hanya mobil listrik, tetapi juga mesin pembakaran internal (ICE).
“Sekarang kami telah mendatangkan mobil yang lebih cocok ke Indonesia, selain pilihan mobil listrik, seperti Tiggo 8 7 kursi yang harganya di bawah Rp 400 juta. “Kami melihat model ini memiliki potensi untuk pasar Indonesia,” jelasnya.
Dalam strategi jangka panjangnya, Chery berencana membangun pabrik sendiri yang juga akan memproduksi baterai EV. Pabrik tersebut rencananya akan beroperasi pada tahun 2026.
Meski disalip BYD, penjualan ritel Chery justru naik 93% year-on-year (YoY) menjadi 5.969 unit pada Januari-September 2024, dibandingkan 3.087 unit pada periode yang sama tahun 2023.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel