Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengumumkan sejumlah kebijakan strategis sektor industri yang akan diterapkan dan menjadi fokus pada 100 hari kerja pertama setelah menjabat di pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, kebijakan pertama yang diajukan Prabowo terkait dengan disetujuinya Rancangan Kebijakan Pemerintah (RPP) tentang gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri yang sebelumnya telah disetujui oleh pemerintah.
Agus di Kantor Kementerian Perindustrian, Selasa (22 Februari), mengatakan, “Untuk pertama kalinya, dokumen yang saya tandatangani kemarin sebagai menteri adalah untuk menyampaikan kepada presiden tentang penetapan peraturan RPP gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri”. Oktober 2024) ).
Agus menjelaskan, surat usulan gas bumi RPP juga sudah dikirimkan ke Prabowo agar bisa disetujui. Alasannya, aturan ini dinilai bisa mendukung kebutuhan gas aktual untuk pengembangan industri manufaktur.
Tak hanya itu, RPP Gas Bumi juga akan mengelola gas untuk kebutuhan energi, termasuk listrik. Dalam hal ini, ia juga menyinggung keberlangsungan harga sebagian gas bumi (HGBT) atau gas murah di angka 6 USD – 6,5 USD per MMbtu.
“Jika RPP disetujui dan ditandatangani oleh Presiden Prabowo, maka akan menjadi game changer,” jelasnya. Saya kira program HGBT sudah tidak perlu lagi karena semua sudah diatur ketat di RPP, itu dijamin.”
Bahkan, kata dia, dengan aturan tersebut, tidak hanya 7 subsektor industri yang menikmati HGBT seperti yang selama ini digunakan pada subsektor pupuk, minyak bumi, baja, keramik, kaca, petrokimia, dan sarung tangan karet.
“Kementerian Perindustrian pada dasarnya adalah pengatur seluruh sektor manufaktur, sehingga tidak ada satupun yang tertinggal,” ujarnya.
Di sisi lain, Agus juga mengusulkan perubahan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. Agustus 2024 tentang peraturan impor. Pelonggaran peraturan beberapa produk baru-baru ini dinilai menjadi penyebab turunnya indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur nasional.
Dia menegaskan, Kemenperin tidak menentang impor. Namun, hal ini secara efektif memastikan bahwa impor yang melibatkan bahan mentah dan produk setengah jadi akan lebih mudah untuk kebutuhan produksi.
“Dari jauh juga harus kita upayakan untuk memproduksi bahan baku di dalam negeri, kita juga bisa mengambil barang perantara atau produksi industri dalam negeri agar tidak bergantung pada pasokan atau impor untuk bisa menyentuh rantai pasok untuk dunia. permintaan dari Indonesia,” jelasnya.
Lebih lanjut, Agus juga menggalakkan pengalihan pelabuhan impor ke Indonesia bagian timur. Sementara ada 8 produk yang menerapkan kebijakan ini. tekstil dan produk tekstil (TPT), pakaian, keramik, elektronik, kosmetik, sepatu, katup dan obat tradisional.
“Inilah yang akan kami fokuskan dalam strategi pemerintah Merah Putih untuk membangun akses titik di Indonesia bagian timur, di Sorong, Belitung, dan Kupang,” jelasnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel