Bisnis.com, Jakarta – Center for Strategic and International Studies (CSIS) mengkritik keputusan pemerintah yang bergabung dengan kelompok ekonomi BRICS, meski Indonesia menjadi anggota G20.

Direktur Eksekutif CSIS Yose Rizal Damuri mengaku terkejut dengan keputusan pemerintah bergabung dengan BRICS, mengikuti jejak tiga negara ASEAN lainnya, Malaysia, Vietnam, dan Thailand. Ia menegaskan, level Indonesia lebih tinggi dibandingkan Malaysia, Vietnam, dan Thailand.

“Indonesia berada di posisi teratas di antara tiga anggota ASEAN, Indonesia adalah anggota G20, dan kita tidak memerlukan platform baru untuk menjadi pembicara atau perwakilan global,” kata Yos dalam media briefing. Zhou 5 (25 Oktober 2024) di Channel YouTube CSIS Indonesia.

Oleh karena itu, dia menilai pemerintah harus fokus pada G20. Ia juga menyampaikan bahwa Indonesia dapat memimpin negara-negara di kawasan dengan bergabung dalam organisasi G20 di ASEAN.

“Misalnya, Uni Afrika adalah sesuatu yang sedang kita coba kembangkan ke depan, yang tujuannya bukan untuk menjadi bagian dari organisasi yang belum kita kenal,” kata Yos.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Sugie secara resmi menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan BRICS pada KTT “BRICS+” yang diselenggarakan di Kazan, Rusia (24 Oktober 2024). Dengan pengumuman ini, proses aksesi Indonesia ke BRICS pun dimulai.

Situs resmi Kementerian Luar Negeri RI mengutip pernyataan Sugino: “Bergabungnya Indonesia ke BRICS merupakan cerminan politik luar negeri yang bebas dan aktif. Bukan berarti kita tergabung dalam kubu tertentu, namun kita berpartisipasi aktif di semua forum. .”

Menurut dia, tujuan negara-negara BRICS sejalan dengan rencana aksi Kabinet Merah Putih, terutama pada aspek ketahanan pangan dan energi, pengentasan kemiskinan, dan peningkatan sumber daya manusia.

Apalagi negara-negara BRICS diyakini bisa menjadi perekat kerja sama antar negara berkembang. Meski demikian, Sugino menegaskan Indonesia akan terus berpartisipasi dalam berbagai forum internasional, termasuk negara-negara maju.

“Kami juga akan melanjutkan partisipasi kami dalam forum dan diskusi lain dengan negara maju,” ujarnya.

Dapat dipahami bahwa BRICS adalah blok ekonomi yang dimulai pada tahun 2006 dan anggota pertamanya adalah Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan. Pada tahun 2023, Ethiopia, Iran, Mesir, dan Uni Emirat Arab bergabung dan memperluas keanggotaannya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *