Laba Bank Permata (BNLI) Rp2,8 Triliun per September 2024

Bisnis.com, JAKARTA – PT Banka Permata Tbk (BNLI) meraih laba bersih sebesar Rp2,8 triliun pada kuartal III 2024. Nilai tersebut meningkat 30,1% (secara tahunan) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Meliza M. Rusli, Direktur Utama Banka Permata, mengatakan angka positif tersebut terutama disebabkan oleh pertumbuhan penyaluran kredit pada segmen korporasi, komersial, dan konsumer. Kerjasama dengan Bangkok Bank pun turut mendukung kinerja tersebut.

Penyaluran kredit yang dilakukan secara tepat sasaran dan sesuai prinsip kehati-hatian menghasilkan pertumbuhan kredit sebesar 8,6% menjadi Rp150,8 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu, ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis. (24 Oktober 2024).

Dari sisi pendanaan, Bank Permata mencatat total simpanan nasabah meningkat menjadi Rp 183,3 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2024, dengan biaya dana rendah atau rasio CASA sebesar 55,1%.

Total aset BNLI pun meningkat 1,1% mencapai Rp 254,6 triliun pada September 2024.

Dari sisi optimalisasi neraca, bank berlogo bunga teratai ini juga mengalami peningkatan rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) menjadi 81,6% pada September 2024, dibandingkan 75,6% pada September 2023. 

Rasio kredit bermasalah (NPL) bruto juga membaik menjadi 2,1% pada bulan kesembilan tahun ini, diikuti tren serupa pada rasio pinjaman berisiko yang turun menjadi 8%.

“PermataBank terus menjaga cadangan wajib potensi penurunan risiko kredit secara konservatif yang tercermin pada NPL coverage rasio dan LAR coverage rasio masing-masing pada level 381% dan 97%,” ujarnya.

Berdasarkan catatan Bisnis, Bangkok Bank saat ini menjadi pemilik mayoritas Bank Permata. Bank asal Thailand ini mengakuisisi kepemilikan BNLI pada Mei 2020 lalu sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia.

Pada Agustus 2024, Bangkok Bank melepas 3,47 miliar saham BNLI dalam rangka memenuhi kewajiban pengalihan saham setelah penawaran wajib berdasarkan POJK no. 9/POJK.04/2018 tentang pengambilalihan perusahaan publik. Dengan aksi tersebut, Bangkok Bank kini menguasai 89,12% saham Banka Permata, sedangkan sisanya 10,88% dimiliki publik.

Untuk berita dan artikel lainnya, kunjungi Google Berita dan Saluran WA

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *