Pilah-Pilih Saham Batu Bara dan Migas Saat Indeks Energi Tancap Gas

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah analis menilai positif prospek kinerja indeks pasar saham sektor energi yang tergabung dalam BEI Energy pada kuartal IV 2024-2025. Apa itu katalis? 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) per 18 Oktober 2024, kinerja indeks energi meningkat 31,72% sejak awal tahun, menggandakan kinerja indeks sektor lainnya. Sementara IHSG menguat 6,7% year-to-date ke 7.760.

Kinerja BEI jauh mengungguli indeks bahan baku dan kesehatan yang masing-masing menguat 11,15% dan 13,43%. Sementara itu, indeks real estate dan real estat meningkat 17,94% sejak awal tahun. 

Pendiri Stocknow.id Hendra Wardan mengatakan kinerja IDX Energy sepanjang kuartal III 2024 hingga pertengahan Oktober 2024 relatif baik dibandingkan kinerja indeks lainnya, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 

“Pada periode ini, BEI Energy mencatatkan penguatan yang semakin solid didorong oleh kenaikan harga energi global, termasuk minyak mentah dan batu bara,” kata Hendra saat dihubungi Bisnis, Jumat (18/10/2024). katanya. 

Hendra mengatakan IDX Energy akan terus menguat tahun depan seiring pemerintah melakukan kembali fokus pada investasi energi, infrastruktur LNG, dan energi baru terbarukan (EBT). 

Laporan ini juga memperkirakan bahwa volatilitas harga minyak dan batubara global diperkirakan akan terus berlanjut hingga tahun depan. 

Menurut Hendra, emiten terkemuka yang diharapkan bisa berkinerja baik di indeks energi antara lain PT Indika Energy Tbk. (INDY), PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS). 

“INDY memiliki prospek jangka panjang yang baik dengan melakukan diversifikasi usaha ke sektor energi baru dan terbarukan. Sebagai salah satu pemain terbesar di industri batubara, ADRO diproyeksikan akan terus memperoleh manfaat dari kuatnya permintaan batubara di pasar Asia,” ujarnya. dikatakan. 

Sukarno Alatas, Kepala Riset Kiwoom Sekuritas, memperkirakan indeks energi akan terus menguat didorong oleh sentimen global terhadap harga batu bara dan minyak mentah. 

“Meningkatnya harga gas di tengah meningkatnya konflik di Timur Tengah dan ketidakseimbangan pasokan dan permintaan energi yang terus berlanjut telah meningkatkan harga batu bara,” kata Sukarno. katanya. 

Berdasarkan kinerja I/2024, Kiwoom Sekuritas memperkirakan ADRO memiliki kinerja dan prospek terbaik dibandingkan saham lainnya. 

“Ke depan mungkin ada peluang bagi PTBA karena regulasi terkait MIP batubara akan menguntungkan PTBA karena memiliki pangsa domestik yang cukup besar yaitu di atas 50%,” ujarnya. 

——

Penafian: Tujuan berita ini bukan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *