Bisnis.com, Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. BNI memperkirakan kinerja bisnis perseroan akan membaik pada kuartal keempat tahun 2024, didukung oleh kuatnya pertumbuhan perekonomian Indonesia dan penurunan suku bunga BI.
Chief Financial Officer BNI Novita Widya Angraini mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini stabil di kisaran 5% hingga kuartal III 2024. Penurunan suku bunga BI diperkirakan sebesar 25 basis poin pada September 2024, yang mungkin akan berlanjut untuk keempat kalinya. Kuartal tahun 2024 atau bahkan tahun 2025.
“Jadi pada tahun 2025 kita perkirakan BI rate akan berada pada kisaran 4,75% hingga 5%. Jika kita melihat kinerja keuangan triwulan III tahun 2024, maka BNI juga menunjukkan hasil yang positif.”
Sebagai catatan, margin bunga bersih (NIM) BNI menyentuh angka 4,4% dan biaya dana atau cost of fund tetap rendah di angka 2,6%. saya
Hal ini, kata dia, disebabkan oleh strategi pengelolaan likuiditas yang lebih efektif, termasuk insentif penggunaan GWM minimum dan fokus pada dana ritel.
Strategi pengelolaan likuiditas yang optimal ini kemudian memungkinkan BNI untuk meningkatkan likuiditas dengan mengurangi dana mahal.
Oleh karena itu, efisiensi ini tercermin dalam pengurangan biaya modal. “Prediksi belanja modal kita ke depan pastinya untuk menjaga efisiensi, dan kalau dilihat secara triwulanan, NIM juga mulai menunjukkan perbaikan sebesar 4,4%.” “Kami berharap dapat mempertahankan tingkat pertumbuhan triwulanan sebesar 4,4% ke depan,” tegasnya. saya
Diketahui, laba bersih komprehensif BNI kuartal III 2024 sebesar 16,3 triliun rupiah. Laba tersebut meningkat 3,5% secara tahunan menjadi Rp 15,75 triliun pada kuartal III 2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. saya
Berdasarkan paparan perseroan, BBNI mencatatkan nilai kredit pembayaran sebesar Rp735,02 triliun dalam sembilan bulan terakhir, meningkat 9,5% dari Rp671,37 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Seiring dengan pertumbuhan kredit, aset juga meningkat menjadi Rp1.068,08 triliun pada September 2024, tumbuh 5,8% secara tahunan dari Rp1.009,31 triliun pada September 2023.
Sementara itu, skala penghimpunan dana dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp769,74 triliun pada triwulan III-2024, meningkat secara tahunan sebesar 3%, yakni menjadi Rp747,59 triliun pada triwulan III tahun 2024. 2023. saya
Namun pendapatan bunga bersih (NII) BNI masih turun menjadi Rp29,44 triliun pada 3Q 2024 dari Rp31,16 triliun pada 2023 atau mengalami penurunan tahunan sebesar 5,5%. saya
Penurunan NII disebabkan oleh peningkatan beban bunga sebesar 35,3% secara tahunan menjadi Rp19,4 triliun dari sebelumnya Rp14,34 triliun. Margin bunga bersih (NIM) bank juga turun menjadi 4,2% dari sebelumnya 4,6%. saya
Kendati demikian, laba bank didorong oleh pendapatan non-bunga yang naik 15,1% year-on-year menjadi Rp16,84 triliun dibandingkan Rp14,63 triliun pada tahun lalu. saya
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel