Bisnis, BANGKOK – Kasikornbank (KBank), salah satu bank terbesar di Thailand, siap membawa pengalaman suksesnya dalam layanan perbankan ke pasar Indonesia melalui PT Bank Maspion Tbk. (BMAS).
Dengan rekam jejak yang kuat dalam menyediakan layanan keuangan di Thailand, KBank bertujuan untuk menyediakan sistem perbankan yang inovatif dan efisien di Indonesia, yang merupakan langkah penting dalam mencapai ambisi mereka untuk menjadikan Bank Maspion sebagai salah satu dari 15 bank teratas di Indonesia pada tahun 2027.
Executive Vice President KBank sekaligus Presiden Komisaris Maspion Bank Chat Luangarpra menyatakan keyakinannya bahwa perbankan digital menjadi senjata utama KBank dalam memperkuat layanannya dan kekuatan yang sama dapat digunakan di Indonesia.
“KBank di Thailand sejak awal mengembangkan aplikasi mobile banking, bukan aplikasi online untuk perangkat seluler. Kami ingin membawa peluang ini ke Indonesia, namun kami perlu memperkuat teknologi di Bank Maspion,” jelas Ngobrol pada Jumat ( 17/10/2024).
KBank telah meluncurkan layanan perbankan digital di Thailand dengan aplikasi perbankan K-Plus. Aplikasi ini tidak hanya menawarkan layanan perbankan biasa tetapi juga menawarkan berbagai fitur yang memudahkan nasabah dalam berkreasi, mengelola investasi, dan melakukan pembayaran tanpa batas.
Sejak diluncurkan, K-Plus telah mendapatkan popularitas besar di Thailand, keberhasilan KBank dalam mengimplementasikan K-Plus terutama berfokus pada pengalaman pengguna (UX/UI) yang dirancang khusus untuk aplikasi seluler.
Obrolan mengungkapkan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil investasi besar dalam teknologi dan sistem komputer yang memungkinkan KBank melayani lebih cepat dan lebih baik.
“Di Thailand, kami melihat peningkatan jumlah transaksi online, dan berkat bisnis kami yang kuat, kami dapat menanganinya tanpa masalah besar. Kami ingin menggunakan pengalaman ini di Indonesia,” ujarnya. persiapan
Meski KBank optimis dengan masa depan perbankan digital di Indonesia, mereka mengakui masih menghadapi sejumlah tantangan.
Menurut Chat, Maspion Bank tidak memiliki infrastruktur teknis yang kuat untuk menggunakan sistem perbankan seperti K-Plus.
Oleh karena itu, KBank berencana untuk berinvestasi besar-besaran pada infrastruktur TI Bank Maspion sebelum meluncurkan layanan perbankan penuh dalam satu atau dua tahun ke depan.
“Tidak cukup hanya mengambil teknologi dari Thailand dan menginstalnya di Indonesia. Pertama-tama kita perlu membangun fondasi yang kokoh. Perbankan digital memerlukan infrastruktur end-to-end, termasuk sistem keamanan siber, manajemen data, dan dukungan teknis lainnya. itu, kita bisa mulai meluncurkan layanan yang kompleks,” kata Chat. Bukan bank digital
Meski memperkuat kapabilitas digitalnya, KBank Bank Maspion akan tetap mempertahankan model bisnisnya sebagai bank tradisional dibandingkan bank digital. KBank melengkapi layanan digital ini untuk memanfaatkan pasar usaha kecil dan menengah.
KBank melihat peluang pada usaha kecil dan menengah, serta nasabah ritel yang tidak dilayani oleh layanan perbankan tradisional. Menurut Chat, KBank berencana menggunakan pengalamannya dalam melayani sektor ini di Thailand untuk menciptakan produk dan layanan yang sesuai dengan pasar Indonesia.
“Kami melihat UKM di Thailand mendapat manfaat besar dari layanan digital yang kami sediakan. Di Indonesia, kami juga melihat hal yang sama, terutama peningkatan modal. Dengan teknologi yang tepat, kami dapat membantu UKM di Indonesia tumbuh lebih cepat dan efisien,” kata Obrolan.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA