Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) buka suara terkait rencana merger PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) milik Hary Tanoesoedibjo dan PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) dimiliki oleh James Riady. Regulator juga menyatakan tidak ada kemungkinan pembatalan merger kedua bank tersebut.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Edina Rae mengatakan secara individu kondisi dan kinerja kedua bank tersebut saat ini masih tergolong baik dengan permodalan di atas ketentuan minimum di atas Rp3 triliun.
Hingga saat ini, belum ada kemungkinan pembatalan merger kedua bank tersebut dan OJK belum memberikan batasan waktu bagi MNC Bank dan NOBU Bank untuk melakukan merger secara sukarela, ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (11). /10) /2024).
Menurut Dian, OJK tidak mau menggunakan paksaan karena untuk menggabungkan dua bank yang dinilai sehat dan berbeda sifat usahanya harus dilakukan secara hati-hati agar menghasilkan sinergi yang berkelanjutan.
Selain itu, OJK terus mendukung proses penyelesaian agar perbankan semakin kuat dan sehat secara berkelanjutan.
Tercatat, awalnya proses merger kedua bank ini ditargetkan selesai pada Agustus 2023. Artinya, rencana merger tersebut mundur setahun lebih dari target semula.
Sebelumnya, Dian juga mengatakan kedua bank tersebut masih berkomitmen melanjutkan proses merger.
Komitmen kedua belah pihak tercermin dalam kepemilikan silang antara kedua kelompok usaha, dengan masing-masing kelompok memegang 10% saham di bank saingannya, dalam upaya memuluskan jalan menuju merger.
Berdasarkan data saham Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), terlihat terdapat transaksi antara MNC Group dan Lippo Group di masing-masing bank emiten.
Di Bank Nobu tercatat transaksi masuknya entitas MNC Group yaitu PT MNC Land Tbk. (KPIG) yang merupakan pemegang saham 10% atau memiliki 747,84 juta saham NOBU. Di sisi lain, PT Prima Cakrawala Sentosa, unit bisnis milik Grup Lippo, mengurangi kepemilikannya di NOBU dari 20,66% menjadi 10,66%.
Sedangkan MNC bank Prima Cakrawala Sentosa masuk dengan kepemilikan 10% atau 4,44 miliar lembar saham. Sementara itu, porsi tanah MNC di MNC bank semakin berkurang.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA