REI Minta Kementerian Perumahan Perbaiki Rantai Pasok, Kejar Backlog 12,7 Juta

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) meminta Kementerian Perumahan dan Permukiman (PKP) memperbaiki rantai pasok untuk mengurangi backlog yang masih mencapai 12,7 juta unit. 

Ketua Umum DPP REI Joko Suranto mengatakan, dalam waktu dua tahun kepemimpinan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), defisit hanya bisa dikurangi 10%. Hal ini disebabkan belum adanya satu kementerian yang bertujuan menyelesaikan masalah perumahan.

Dengan demikian, kehadiran Kementerian Perumahan dan Cipta Karya diharapkan bisa memperbaiki kekurangan pada cara-cara sebelumnya.

“Kita perlu tahu bahwa ada tingkat penyitaan (kekurangan perumahan) sebesar 12,7 juta unit, yang turun lebih dari 10% dalam satu dekade. Oleh karena itu, cara penyelenggaraan pemerintahan jelas harus diubah,” jelas Joko dalam keterangannya, Minggu (27/10/2024).

Berdasarkan hal tersebut, Rey mengatakan pemerintah saat ini harus mempersiapkan terlebih dahulu ekosistem pasokan dan permintaan perumahan agar dapat berjalan lebih cepat, berskala, dan nyaman.

Selain itu, ekosistem perizinan yang saat ini tersebar di beberapa kementerian/lembaga diharapkan dapat segera difasilitasi, disederhanakan, dan diselaraskan. 

“Harus ada kesetaraan dalam membaca informasi dan fakta. Sebab selama ini pengurusan izin amdal bisa memakan waktu lebih dari enam bulan, sehingga jika dikerjakan secara paralel, semua izin bisa selesai paling cepat dalam waktu satu tahun. “Permasalahan perizinan yang besar sudah sering kita hadapi dan ini harus diselesaikan terlebih dahulu,” kata Joko.

Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto menunjuk Maruarar Sirait sebagai Menteri Perumahan Rakyat dan menunjuk Fahri Hamzah sebagai Wakil Menteri Perumahan Rakyat. Dalam laporan terbarunya, Ara menargetkan pelaksanaan tiga juta proyek pembangunan rumah dalam waktu 100 hari sebagai menteri.

Pada saat yang sama, implementasi ini akan dipercepat melalui peninjauan berkala terhadap sejumlah proyek, termasuk yang dikerjakan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan.

“Saya akan meninjau proyek-proyek yang dibangun Ditjen Perumahan. Target kami, seratus hari pertama mulai membangun pondasi perumahan rakyat,” kata Maruarar.

Selain itu, Ara menambahkan, pihaknya akan terus mengkampanyekan semangat gotong royong dalam membangun rumah bagi masyarakat dalam program 3 juta rumah agar hal tersebut dapat terwujud.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *