Bisnis.com, Jakarta – Menurunnya daya beli masyarakat kelas menengah di Indonesia lebih berdampak pada industri asuransi dibandingkan asuransi jiwa, menurut studi IFG Progress.
Penurunan daya beli ini juga berdampak pada industri asuransi. Misalnya, penurunan daya beli kelas menengah sebesar 4%-5% akan berdampak negatif sebesar 15%-19% terhadap bisnis asuransi kredit.
Wahyudin Rahman, praktisi manajemen risiko dan Ketua Umum Komunitas Penulis Asuransi Indonesia (Kupasi), mengatakan banyak hal yang bisa dilakukan perusahaan asuransi besar untuk mengatasi hal tersebut. Yang pertama adalah memisahkan berbagai hal.
“Produk murah dan fleksibel. Misalnya produk asuransi kecil yang memungkinkan pembayaran rendah, namun memberikan perlindungan yang diperlukan,” kata Wahyudin dalam Bisnis, Rabu (16/10/2024).
Menurut dia, solusi kedua adalah digitalisasi. Dan solusi ketiga adalah mendorong pendidikan dan literasi masyarakat.
Sementara dari sisi manajemen, Wahyudin meyakini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat memberikan keringanan kebijakan seperti relaksasi persyaratan premi minimum atau kebijakan perpajakan.
Perusahaan asuransi harus bisa menawarkan produk yang terjangkau masyarakat, ujarnya.
Sementara itu, Abitani, Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Risiko dan Asuransi (STIMRA) mengatakan, seiring menurunnya daya beli masyarakat, maka perusahaan asuransi harus menyediakan asuransi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Misalnya dengan melakukan pembayaran baru sambil mengelola aset asuransi atau menambah jumlahnya agar biaya lebih murah, kata Abitani.
Terlebih lagi, di tengah menurunnya daya beli, banyak perusahaan asuransi yang dapat meningkatkan penggunaan teknologi untuk menawarkan produk yang lebih terjangkau. Menurutnya, dengan cara ini seluruh perusahaan asuransi dapat terus memberikan layanan kepada konsumen dengan tarif terjangkau.
“Regulator diharapkan dapat membantu memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap asuransi secepatnya dan memberikan jaminan yang stabil,” kata Abitani.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel