Seperti Prabowo, Maruarar Sumbang 2 Ha Lahan Untuk Program 3 Juta Rumah

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perumahan dan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) mengaku akan memberikan lahan seluas dua hektar (ha) kepada pemerintah.

Ara mengatakan, tindakan ini dilakukan untuk meringankan rencana pemerintah dalam melaksanakan program pembangunan tiga juta rumah yang dicanangkan Presiden Probov Subianto.

“[Kampanye donasi tanah] ini akan menjadi model doa. Kita mulai sekitar 10 November. [Luasnya] minimal 2 hektare,” ujarnya saat ditemui di Rusun Pasar Rumput, Minggu (28/10/2021). 2024).

Ara mengatakan, hal itu merupakan bagian dari komitmennya kepada masyarakat, karena ia dipercaya menduduki jabatan Menteri Perumahan dan Penempatan.

Di sisi lain, donasi tanah dalam jumlah besar juga dilakukan, melalui berbagai program untuk merangsang minat pengusaha lain melakukan hal serupa, salah satunya melalui tanggung jawab sosial atau CSR.

“Kalau tidak bisa, APBN tidak cukup. “Untuk itu kami juga akan mengundang teman-teman dari seluruh swasta, dari bidang sosial dan akan kita mulai,” tegasnya.

Sebelumnya, Ara mengaku optimistis Presiden Probov Subianto mampu mewujudkan proyek rumah ke tiga juta yang diluncurkan dalam 100 hari pertamanya.

Menteri yang baru dilantik pada 21 Oktober 2024 ini sepakat akan mempercepat pelaksanaannya melalui peninjauan berkala terhadap berbagai proyek yang dikerjakan Direktorat Jenderal Perumahan selama ini.

“Saya akan meninjau objek-objek yang dibangun selama ini oleh Ditjen Perumahan dan Perumahan Rakyat. “Tujuan kami adalah memulai perumahan inovatif bagi masyarakat dalam 100 hari pertama,” kata Maruara dalam keterangan resmi, Kamis (24/10/2024). 

Sementara itu, salah satu program kerja yang akan diprioritaskan adalah menciptakan sinergi dan kerja sama dengan kementerian/organisasi, pemerintah daerah, TNI, Polri, BUMN, dan swasta.

Langkah Maruara dalam memberikan tanah itu hampir mirip dengan langkah Prabov yang mendanai kegiatan pemerintah dari kantong swasta. Presiden ke-8 RI ini dikabarkan mengeluarkan uangnya sendiri untuk membiayai pensiunnya Kabinet Putih Putih (KMP) Magellan. 

Hal ini diumumkan oleh Abdul Kadir Karding, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.

Pak Prabowo sendiri yang membayar, kata Carding saat dihubungi melalui pesan singkat di Jakarta, Minggu malam, kata Antara.

Di sisi lain, Menteri Raja Khuli Antoni Baso mengatakan mundurnya kabinet Merah Putih semakin memperjelas orientasi pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Probov Subiant-Gibran Rakabuming Rako.

Pertama, saya merasa retret ini memberikan kejelasan terhadap visi, misi dan tujuan, serta arah pemerintahan yang dipimpin oleh Pak Prabova, ”ujarnya.

Menurutnya, orientasi pemerintahan Probov-Gibrano adalah kesejahteraan rakyat dan kemandirian bangsa. Hal ini tercermin pada sesi retret, dan informasi tersebut didukung dengan materi sesi yang disampaikan.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *