By admin 
Bisnis.com, JAKARTA – Gula tidak selalu berbahaya bagi tubuh, namun mengonsumsi terlalu banyak gula juga berbahaya bagi tubuh.
Gula sering digunakan sebagai penambah rasa pada makanan dan minuman. Dalam hal ini, dua jenis gula yang biasa digunakan: gula alami dan gula tambahan. Gula alami terjadi secara alami dalam makanan. Sedangkan gula tambahan dicampur dengan bahan lain seperti gula tebu, sirup jagung fruktosa tinggi dan masih banyak lagi.
Seperti dilansir Health.com, Senin (28/10/2024), pertanyaan apakah gula berbahaya bagi tubuh bergantung pada tempat konsumsi gula tersebut. Buah, susu, dan sayuran adalah gula alami.
Makanan tersebut juga mengandung antioksidan, serat, mineral dan vitamin yang penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan. Yang jadi pertanyaan apakah gula yang dikonsumsi itu gula tambahan atau bukan.
Tambahan gula dianggap sebagai “kalori kosong”. Kebanyakan makanan atau minuman yang mengandung gula tidak memiliki nilai gizi yang sama dengan makanan yang mengandung gula alami, dalam hal ini minuman manis, permen, coklat, dan makanan penutup lainnya. Cari tahu dampak kelebihan gula bagi tubuh: 1. Peningkatan risiko penyakit
Mengonsumsi terlalu banyak gula, terutama gula tambahan, dapat mempercepat proses oksidasi yang biasa terjadi di dalam sel.
Gula menciptakan stres oksidatif dalam tubuh, merusak protein dan organ, dan dapat meningkatkan risiko kesehatan tertentu seperti diabetes, penyakit jantung, beberapa jenis kanker, dan penurunan kognitif. 2. Menyebabkan penambahan berat badan
Tambahan gula memberi tubuh energi dalam bentuk kalori dengan sedikit nilai gizi. Hal ini dapat menurunkan kadar gula darah, menyebabkan rasa lapar, dan menyebabkan orang makan lebih dari yang diperlukan. Hal ini menyebabkan kebiasaan makan berlebihan dan dapat menyebabkan penambahan berat badan. 3. Menyebabkan kerusakan gigi
Gula dapat menempel pada bakteri berbahaya di mulut dan membentuk plak. Bakteri ini kemudian mengeluarkan asam yang merusak lapisan pelindung yang menutupi gigi dan menyebabkan kerusakan gigi. 4. Pengaruh terhadap fungsi otak
Terlalu banyak mengonsumsi gula tambahan dapat berdampak pada fungsi otak, seperti penurunan kognitif dan gangguan degeneratif, penyakit Alzheimer, dan demensia. Menurut penelitian, mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan gula dapat menyebabkan banyak gangguan memori dan kognitif, berapapun usianya. 5. Meningkatnya stres
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2015, orang yang stres cenderung mengidam makanan manis karena makanan manis dapat melepaskan zat kimia yang menenangkan di otak. Namun, hal ini hanya bersifat sementara karena stres bisa kembali muncul dan membuat Anda ingin makan lebih banyak gula. 6. Membuat kulit menua lebih cepat
Kolagen adalah protein yang membantu menjaga kekencangan kulit. Mengonsumsi banyak gula tambahan dapat menghambat perbaikan kolagen, sehingga berkurangnya kadar kolagen dapat menyebabkan kulit menjadi tipis dan menua sebelum waktunya.
Salah satu strategi untuk melindungi kesehatan kulit adalah dengan menggunakan gula alami dari buah-buahan karena mengandung antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari peradangan terkait usia dan berbagai penyakit. Jadi berapa banyak gula yang masuk akal?
Better Health Channel melaporkan bahwa masyarakat harus membatasi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung tambahan gula. Ini termasuk permen, minuman manis, minuman energi, dan minuman olahraga.
Untuk penyerapan gula yang lebih baik, asupan gula sebaiknya dikurangi hingga 10% dari total asupan energi. terutama bagi penderita diabetes.
Jika ingin menambahkan gula, tambahkan saja pada makanan yang lebih sehat, seperti: B. dengan cara mengoleskan 2 sendok teh selai atau satu sendok kecil pada roti dan sereal. Ini akan membantu mengurangi asupan gula baik pada orang dewasa maupun anak-anak. (Jesslyn Samantha Rumiris Lumbantobing)
Untuk berita dan artikel lainnya, kunjungi Google Berita dan WA Channel