Bisnis.com, JAKARTA – Pada Senin (21/10/2024), harga emas mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah atau all-time high. Meningkatnya harga emas sejalan dengan meningkatnya permintaan terhadap aset-aset safe-haven karena para pedagang memperhatikan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan semakin ketatnya persaingan pemilu di Amerika Serikat.
Harga emas naik 0,3% ke level tertinggi sepanjang masa di $2,731.81 per ounce, melampaui level tertinggi minggu lalu sebesar beberapa dolar, menurut Bloomberg. Sentimen bullish juga meluas ke perak, yang diperdagangkan pada level tertinggi sejak 2012.
Para pedagang juga melakukan reposisi portofolionya menjelang pemilihan umum AS pada 5 November 2024. Jajak pendapat menunjukkan bahwa persaingan antara Donald Trump dan Kamala Harris dalam pemilihan presiden kali ini akan menjadi yang paling ketat dalam satu generasi. Kondisi ini memaksa investor untuk mencari keamanan emas di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi.
Analis Commonwealth Bank of Australia Vivek Dhar mengatakan harga emas berjangka bisa mencapai rata-rata $3.000 per ounce pada kuartal keempat tahun 2025. Siklus penurunan suku bunga Federal Reserve kemungkinan akan melemahkan dolar AS, tambahnya.
Melemahnya dolar AS membuat emas batangan lebih murah bagi banyak pembeli karena harganya dalam mata uang AS.
Emas batangan adalah salah satu komoditas dengan pertumbuhan tercepat pada tahun 2024, naik lebih dari 30% tahun ini.
Optimisme terhadap penurunan suku bunga telah mendorong kemajuan sejak The Fed memulai siklus pelonggaran suku bunga bulan lalu. Pembelian aktif oleh bank sentral juga telah lama menjadi penopang utama harga emas.
Temukan lebih banyak berita dan artikel di Google Berita dan WA Channel.