Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) merilis strategi untuk mendongkrak kinerja ekspor Indonesia. Ketua Kelompok Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi mengatakan langkah mendorong ekspor ini sejalan dengan peran penting mereka dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
Dewi mengatakan kliennya saat ini sedang berupaya meningkatkan kinerja ekspor Indonesia.
Upaya yang dilakukan antara lain memperluas akses pasar ekspor ke pasar nontradisional dan mengoptimalkan pemanfaatan perjanjian dagang, kata Dewi kepada Bisnis.com seperti dikutip, Minggu (27/10/2024).
Selain itu, Kementerian Perdagangan juga aktif dalam menyelesaikan perundingan perjanjian dagang baru dan penyelesaian sengketa dagang. Upaya intensif untuk mempromosikan perdagangan dengan melakukan misi dagang dan mengikuti pameran di luar negeri.
Dewi mengatakan Kementerian Perdagangan juga tengah memperkuat pameran internasional di dalam negeri seperti Trade Expo Indonesia dan pameran lain di sektor internasional. Perwakilan perdagangan luar negeri juga akan lebih aktif memasarkan produk Indonesia sehingga membuka peluang ekspor produk lokal.
“Dalam mendukung pembangunan inklusif dan berkelanjutan, Kementerian Perdagangan juga akan mendorong peran UMKM dalam ekspor nasional dan membangun ekosistem perdagangan hijau,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Dewi, kliennya juga meningkatkan kualitas sistem informasi ekspor yang lebih terintegrasi dan dapat diakses oleh seluruh pemangku kepentingan, khususnya eksportir.
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang lebih merata, Kementerian Perdagangan juga akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memetakan produk-produk utama daerah, mengembangkan sistem logistik dan rantai pasokan untuk mendukung ekspor.
Dan, lanjut Dewi, memberikan pendampingan dan bimbingan khususnya kepada UKM eksportir agar dapat meningkatkan kapasitas dan potensinya. Dengan begitu, produk UMKM Indonesia bisa bersaing di pasar global dan menjadi eksportir sukses.
“Kementerian Perdagangan akan terus melakukan upaya khusus bagi UMKM untuk mendorong terciptanya ekosistem yang pro UMKM melalui program ekspor UMKM BISA yang akan memberikan peluang dan kemudahan bagi UMKM untuk menjadi eksportir sukses,” ujarnya.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia mencapai $22,08 miliar pada September 2024, atau meningkat 6,44% year-on-year (y/y).
Dari situ terungkap ekspor di luar migas mencapai $20,91 miliar. Posisinya meningkat 8,13% dibandingkan ekspor nonmigas September tahun lalu.
Secara total, nilai ekspor Indonesia Januari-September 2024 mencapai USD 192,85 miliar atau meningkat 0,32% dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Berdasarkan total ekspor, nilai ekspor dari tanpa migas juga mencapai USD 181,15 miliar sebesar 0,39%.
Dari sisi regional, ekspor nonmigas industri pengolahan meningkat 2,52% pada Januari-September 2024 dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Selain itu, ekspor produk pertanian, kehutanan, dan perikanan meningkat 17,58%, ekspor mineral dan produk lainnya meningkat 17,58%. produk turun 8,79%.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel