Bisnis.com, Jakarta – Bank Indonesia melaporkan aktivitas dunia usaha pada triwulan III 2024 tetap stabil meski turun sekitar 3 persen dibandingkan triwulan sebelumnya.

Hal ini tercermin dari nilai saldo bersih tertimbang (WBT) sebesar 14,4%, kata Kepala Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Deni Prakoso.

“Hasil survei kegiatan usaha [SKDU] menunjukkan kegiatan usaha masih akan berlanjut pada triwulan III tahun 2024,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (17/10/2024).

Akuisisi pada triwulan III tahun 2024 tercatat mengalami penurunan setelah meningkat dari 14,11% pada triwulan I tahun 2024 menjadi 17,2% pada triwulan II tahun 2024 dibandingkan dua triwulan sebelumnya.

Denny mengatakan kinerja seluruh unit bisnis (LU) menunjukkan pertumbuhan positif. Terutama dari LU pertambangan dan penggalian (WBT 0,97%), LU manufaktur (1,34%) dan LU informasi dan komunikasi (1,28%), sejalan dengan aktivitas proyek konstruksi yang berkelanjutan dan permintaan yang berkelanjutan.

Sementara itu, kinerja operasional LU tetap kuat. LU Industri Pengolahan (SBT 1,38%), LU Perdagangan Besar & Eceran & Bengkel Mobil & Sepeda Motor (1,3%) dan LU Penyediaan Akomodasi & Makanan & Minuman (0,46%).

L.U. dan meningkatkan kegiatan pertemuan, insentif, konferensi dan pameran (MICE).

Selain itu, kapasitas terpakai mencapai 73,13% pada Q3 2024, didukung oleh beberapa LU yang dikatakan tumbuh, antara lain LU Pertambangan dan Penggalian serta LU Power Supply. Hal ini seiring dengan meningkatnya aktivitas bisnis.

Sementara itu, kondisi keuangan dunia usaha secara keseluruhan masih baik. Terutama dari segi likuiditas dan profitabilitas. Memudahkan akses kredit

Sebagian besar responden menyatakan posisi keuangan perseroan pada Q3 2024 baik, tercermin dari likuiditas bersih (SB) yang tercatat sebesar 20,42%, meski lebih rendah dibandingkan SB pada Q2 2024 sebesar 21,99%.

Pasalnya, persentase responden yang menjawab likuiditas “membaik” pada Q3 2024 sebesar 26,06%, turun tipis dibandingkan SB 26,92% pada triwulan sebelumnya. Sementara itu, responden menjawab likuiditas “lebih buruk”, yaitu 5,64%, naik dari 4,93% pada kuartal II tahun 2024.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *