By admin 
Bisnis.com, Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah alias Bank Jadeng melaporkan laba bersih Rp 1,03 triliun pada kuartal III 2024.
Sebagai referensi, pada periode yang sama tahun sebelumnya atau triwulan III 2023, Bank Jateng membukukan laba sebesar Rp 1,16 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan Harian Bisnis Indonesia pada Selasa (29/10/2024), Bank Jadeng melaporkan pertumbuhan pendapatan bunga sebesar 4,91% menjadi Rp 5,34 triliun pada bulan kesembilan tahun ini.
Beban bunga meningkat 12,27% dari Rp1,63 triliun menjadi Rp1,83 triliun. Meski beban bunga meningkat, pendapatan bunga bersih Bank Jateng terus meningkat sebesar 1,45% menjadi Rp3,51 triliun per September 2024.
Selain itu, pendapatan berbasis komisi atau disebut juga fee based revenue tumbuh dari Rp 214,73 miliar pada September 2023 menjadi Rp 228,59 miliar pada September 2024 atau meningkat 6,45% year-on-year. Namun banyak item harga seperti biaya lainnya yang mengalami kenaikan sehingga menyebabkan biaya operasional mencapai Rp 2,17 triliun pada September 2024.
Dari kinerja interim, Bank Jadeng meraih penyaluran kredit sebesar 1,28% dibandingkan Desember 2023 menjadi Rp58,66 triliun atau tumbuh 4,25% year-on-year.
Pembiayaan syariah juga meningkat sebesar 4,68% year-on-year atau 8,25% year-on-year menjadi Rp3,8 triliun. Aset perbankan juga tumbuh 10,42% year-on-year menjadi Rp 90,1 triliun.
Rasio kredit bermasalah (NPL) bruto Bank Jateng tercatat sebesar 3,92% per September 2024, dibandingkan 0,23% net non-performing loan pada periode yang sama.
Sementara penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank Jateng tercatat sebesar Rp74,18 triliun hingga September 2024, meningkat 6,74% year-on-year dari Rp63,81 triliun menjadi Rp68,11 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari giro senilai Rp13,21 triliun, tabungan senilai Rp27,19 triliun, dan deposito senilai Rp33,79 triliun.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel