Bisnis.com, Jakarta – Catatonia merupakan penyakit mental yang mempengaruhi respon psikomotorik.
Catatonia adalah kelainan yang mengganggu kesadaran seseorang terhadap dunia di sekitarnya dan memengaruhi pergerakan dan komunikasi dengan cara yang tidak biasa.
Penyakit ini sering kali disertai dengan skizofrenia, karena penderita skizofrenia sering kali menunjukkan gejala katatonia. Namun, katatonia dan skizofrenia adalah dua kondisi yang berbeda. Menurut Klinik Cleveland, ada banyak gejala katatonia, antara lain:
1. Kebingungan, tanda ini menunjukkan kemarahan dan kejengkelan lawan bicara
2. Echolalia terjadi ketika seseorang menirukan suara orang lain
3. Echopraxia terjadi ketika seseorang meniru gerakan orang lain
4. Banyak orang yang menderita katatonia salah memalingkan wajah atau ekspresi wajah yang sama.
5. Kehormatan terjadi ketika seseorang melakukan perilaku normal tetapi melakukannya dengan cara yang tidak biasa atau berlebihan.
6. Kecurigaan terjadi ketika seseorang diam dan tidak berbicara sama sekali
7. Negativisme, penderita katatonia mempunyai sikap negatif atau tidak melakukan tindakan apapun terhadap apa yang terjadi disekitarnya atau secara aktif menolak apa yang terjadi disekitarnya tanpa alasan.
8. Secara hipotetis, penderita katatonia juga cenderung bergerak berulang kali tanpa alasan, seperti menggosok atau mengelus tubuh seseorang.
9. Stupor, kondisi ini terjadi ketika seseorang tidak merespon rasa sakit atau apapun yang terjadi disekitarnya, seperti dipukul atau ditolak.
Catatonia sering kali melibatkan perubahan perilaku secara tiba-tiba. Penderita katatonia bisa tiba-tiba menjadi gelisah atau hiperkinetik dengan perilaku berlebihan, seperti berbicara aneh, meniru tindakan atau ucapan orang lain, bahkan merugikan diri sendiri.
Penderita katatonia mungkin tiba-tiba terisolasi atau hipokinetik, tidak mengetahui di mana mereka berada. Ciri-ciri tersebut ditunjukkan dengan kurangnya ekspresi wajah, penolakan bergerak, bahkan tidak makan atau minum. Selain itu, pasien katatonia dapat dengan cepat menjadi hiperkinetik dan hipokinetik.
Dalam beberapa kasus, katatonia dapat menyebabkan kematian yang disebut katatonia maligna. Penyakit ini menyebabkan disautonomia, atau suatu kondisi di mana sistem saraf otonom tidak bekerja dengan baik. Gejala-gejala tersebut antara lain suhu tubuh tinggi, detak jantung cepat, berkeringat, tekanan darah tidak teratur, dan sianosis, atau rendahnya oksigen dalam darah.
Tidak ada penyebab spesifik dari katatonia, namun katatonia sering dikaitkan dengan penyakit mental seperti skizofrenia, gangguan bipolar, sindrom Down, penyakit Parkinson, gangguan spektrum autisme, dan ensefalitis atau penyakit otak. (Jesslyn Samantha Rumiris Lumbantobing)
Lihat artikel dan artikel lainnya di Google News dan WA