Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan penerapan tol gratis tanpa henti atau berkendara di jalan raya (MLFF) akan terus berlanjut meski terjadi pergantian pemerintahan di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto.
MLFF merupakan hasil kerja sama Hongaria dan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sementara persiapan teknis pelaksanaannya diawasi dan dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di bawah kepemimpinan Menteri Basuki.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum, Triono Junoasmona (Yongki) memastikan proyek MLFF akan tetap berjalan meski terjadi pergantian pemerintahan.
Ia mengatakan saat ini prosesnya sedang dipersiapkan dan masih ada pembicaraan antara Hongaria dan Kementerian Pekerjaan Umum.
“Mereka sedang mempersiapkan proposalnya kemarin. Artikel yang disediakan oleh Roatex, siap, akan dikirimkan kepada kami, akan kami review. “Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkannya secepatnya,” tegasnya.
Sekadar informasi, awalnya penerapan MLFF direncanakan bisa beroperasi pada akhir tahun 2024. Namun proses tersebut terhenti setelah uji coba pertama MLFF di Jalan Tali Bali Mandara masih banyak kendala.
Berdasarkan informasi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), telah dipilih 7 ruas tol yang meliputi Jalan Tol Jawa, Jalan Tali, dan Jalan Kalimantan untuk penerapan MLFF tahap pertama.
Secara spesifik, 7 ruas tol tersebut antara lain Jalan Bali Mandara, Jalan Tol Balikpapan – Samarinda (Balsam), Jalan Taksi Jagorawi, dan Jalan Tol Jakarta – Cikampek (Japek).
Terakhir, Tol Soedijatmo, Tol Lingkar Dalam, dan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) 1 juga tercatat sebagai ruas tol yang akan menerapkan MLFF pada awal masa transisi.
Sementara itu, sejarah penerapan MLFF dilakukan berdasarkan studi Bank Dunia pada tahun 2019 yang mengungkapkan bahwa Indonesia mengalami kerugian hingga Rp 56 triliun akibat lalu lintas yang berlebihan.
Terakhir, menurut kajian Kementerian PUPR, Indonesia mengalami kerugian sebesar Rp4,4 juta per tahun akibat kemacetan lalu lintas di gerbang tol. Oleh karena itu, penerapan MLFF dianggap sebagai solusi atas permasalahan tersebut.
Lihat berita dan artikel lainnya di website Google dan saluran WA