Co-operation Forum 2024: Indonesia Pamer Kapalnya Sudah Tenggak Biodiesel B35

Bisnis.com, Bali – Indonesia telah menggunakan campuran biodiesel 35% (B35) sebagai bahan bakar industri pelayaran. Angka ini kemudian akan meningkat menjadi 40% pada tahun 2026 (B40).

Budi Mantoro, Direktur Pelayaran Kementerian Perhubungan, menjelaskan pemerintah Indonesia akan mulai menggunakan biodiesel dengan rasio campuran 35% (B35) sebagai bahan bakar laut mulai tahun 2023.

Budi mengatakan kepada Bali Cooperation Forum pada Rabu (23 Oktober 2024): “Acara penting ini sejalan dengan rencana Organisasi Maritim Internasional pada tahun 2023 untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari kapal dan telah diumumkan pada Konferensi Lingkungan Laut ke-82 yang disetujui pada Konferensi Lingkungan Laut ke-82. Pertemuan Komisi Konservasi.”

Selain biodiesel, Indonesia juga akan memproduksi bahan bakar LNG dalam jangka panjang. Ke depan, Indonesia akan membangun lebih banyak terminal penerima LNG di pelabuhan.

“Banyak perusahaan yang sudah menggunakan LNG, dan ke depan kami akan menyiapkan pelabuhan LNG.” Budi mengatakan, “Target pertama tahun 2050.”

Senada, Ayu Kharizsa, Ketua Komite Urusan Masyarakat Administrasi Umum Pelayaran, juga menyatakan bahwa tingkat penerapan biodiesel akan meningkat menjadi 40% (B40) pada tahun 2026.

“Indonesia secara aktif mengembangkan biodiesel sebagai bagian dari strategi dekarbonisasi sektor energi dan transportasi,” kata Ayo.

Ayo juga menjelaskan bahwa biodiesel merupakan bagian penting dari rencana Indonesia untuk mempercepat penggunaan energi baru dan terbarukan, khususnya di industri pariwisata. Selain bahan bakar biodiesel, industri pelayaran juga telah menerapkan 10 langkah mitigasi untuk meningkatkan penggunaan EBT, yaitu: Perbaikan kapal Implementasi rencana pengelolaan energi kapal (SISP) Implementasi sistem pelayaran kedap air (SISP) untuk layanan kapal pesiar lepas pantai . (Informasi prakiraan cuaca) Penerapan penerangan pelabuhan (OPS) di pelabuhan Pembangunan fasilitas bongkar muat pelabuhan Penggunaan penerangan jalan tenaga surya di pelabuhan Proyek pembangkit listrik tenaga surya untuk gedung (PLTS) dan infrastruktur transportasi Penggunaan bahan bakar rendah karbon untuk kapal. Sistem Penyelenggaraan dan Navigasi AIDS (SBNP)

Lihat berita dan liputan lainnya di Google Berita dan Saluran WA

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *