Bisnis.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menyatakan Indonesia tertarik bergabung dengan blok kerja sama negara anggota BRICS. Lantas, apa yang terjadi dengan proses aksesi Ri ke OECD?

BRICS merupakan singkatan dari Brazil, Russia, India, China dan South Africa (Afrika Selatan). Kelima negara ini merupakan negara pertama yang bergabung dalam asosiasi ini.

Sedangkan Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok awalnya masuk dalam BRICS. Afrika Selatan bergabung pada tahun 2010, sementara Mesir, Ethiopia, Iran dan Uni Emirat Arab (UEA) menjadi anggota BRICS tahun ini. 

Prabowo menjelaskan alasan Indonesia ingin bergabung dengan blok tersebut. Menurutnya, negara-negara anggota BRICS adalah negara yang hebat. Selain itu, dia melihat banyak negara tetangga yang tertarik melakukan pencegahan. 

“Kita melihat BRICS sebagai ekonomi besar, India, Brazil, China, Afrika Selatan sudah ada, banyak negara tetangga kita sudah ada. Dalam wawancara eksklusif yang diunggah di YouTube Liputan 6 SCTV pada Senin (28/10/2024) dikutip “Thailand, Malaysia, Uni Emirat Arab, dan Mesir sudah menyatakan minatnya,” jelas Prabowo. 

Prabowo menilai kehadiran Indonesia di kelompok ini diperlukan sehingga memutuskan Indonesia bergabung dengan BRICS. 

Jadi kita ambil keputusan atau menurut saya Indonesia juga butuh kehadiran di ruang itu. Supaya kita bisa jago dalam segala hal, jelasnya. 

Ia juga mengatakan, alasan Indonesia bergabung dengan BRICS karena ingin berada di blok yang berbeda. 

“Indonesia tidak bisa bergabung dengan blok ini, tapi kami ingin berada di mana pun,” kata Prabowo. 

Sebelumnya, Indonesia menyampaikan keinginannya untuk bergabung dengan BRICS pada pertemuan BRICS Plus Summit yang digelar di Kazan, Rusia (24/10/2024).  

Dengan pengumuman ini, proses Indonesia untuk menjadi anggota BRICS telah dimulai. 

Menlu Sugiono menjelaskan, bergabungnya Indonesia pada BRICS merupakan perwujudan politik luar negeri yang independen dan proaktif. Meski demikian, ia menegaskan, hal tersebut bukan berarti Indonesia ikut kubu tertentu.  

“Bukan berarti kita ikut kubu tertentu, tapi kita ikut aktif di semua forum,” kata Sugiono dalam keterangan resminya, Jumat (25/10/2024).

Negara-negara mitra BRICS 

Indonesia dan tiga negara Asia Tenggara lainnya yaitu Malaysia, Vietnam, dan Thailand telah resmi menjadi negara anggota kelompok BRICS.

Dalam postingan di X yang dahulu bernama Twitter, Jumat (25/10/2024), akun @BRICSInfo mengumumkan penambahan 13 negara sebagai negara mitra aliansi tersebut. Sembilan negara lainnya adalah Aljazair, Belarusia, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Nigeria, Turki, Uganda, dan Uzbekistan.

Menurut Channel News Asia, ada 13 negara yang bukan anggota kelompok yang didirikan pada tahun 2006 tersebut.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *