Swasembada Pangan, Prabowo Disebut Sudah Siapkan Lokasi Lumbung Pangan

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut Presiden Prabowo Subianto sudah menyiapkan lokasi pangan untuk mencapai tujuan swasembada pangan Indonesia.

Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi mengatakan pangan sendiri merupakan proyek prioritas Prabowo Subianto.

“Rencananya ke depan, pentingnya pangan menjadi prioritas presiden terpilih [Prabowo Subianto] untuk bisa menyiapkan tempat untuk restoran kita, hal ini yang kita harapkan bisa tercapai,” kata Fajarini saat resepsi di lantai atas. . Di penghujung acara, talkshow bisnis Gambir bertajuk ‘Peluang dan Tantangan Meningkatkan Komplikasi Ekspor Pertanian Indonesia’ di Jakarta, Kamis (17/10/2024).

Di sisi lain, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan Indonesia melakukan impor. Catatan impor Januari hingga September 2024 mencapai 3,23 juta ton. Angka tersebut meningkat 80,68% secara kumulatif (c-to-c) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 1,78 juta ton.

Pak Fajarini mengatakan, jutaan beras yang diimpor pemerintah diperlukan karena tidak bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Jika tidak, kata dia, akan terjadi perubahan harga beras.

“Yah, kita masih butuh produk luar negeri kalau permintaan dalam negeri sedang lemah. Dia mengatakan, jika tidak ada perubahan harga maka beras akan turun.

Pasalnya, sektor pertanian menjadi penopang pertumbuhan negara yang mampu memberikan kontribusi sebesar 13,78% per tahun (year-on-year/yoy) pada triwulan II tahun 2024. Fajarini menjelaskan, sektor pertanian memberikan kontribusi terbesar kedua bagi perekonomian. perekonomian negara pada triwulan II tahun 2024. 2024, dan tingkat pertumbuhan sebesar 3,25% per tahun.

Beliau mengatakan, “Kami yakin sektor pertanian ini dapat menjadi keberlanjutan Indonesia, tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi negara dan nilai tukar mata uang asing saja.

Sebelumnya, BPS mencatat total nilai impor beras pada Januari hingga September 2024 mencapai 2,01 miliar USD atau meningkat 105%. Pada periode yang sama tahun lalu sebesar 980,44 juta dolar.

Sementara impor Indonesia dari Thailand sebesar 1,14 juta ton, Vietnam 998.040 ton, Pakistan 463.396 ton.

Data BPS juga menunjukkan El Nino berdampak pada berkurangnya panen pada tahun 2024. Oleh karena itu, produksi beras Indonesia akan menurun pada tahun ini. Di mana, penurunan produksi padi sejalan dengan penurunan luas lahan (sera) padi dan gabah kering (GKG).

Tahun ini, produksi beras untuk konsumsi manusia diperkirakan hanya 30,34 juta ton atau turun 0,76 juta ton dibandingkan tahun lalu.

Penyebabnya adalah penurunan produksi beras pada Januari-April yaitu 1,91 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Namun pada Mei-Agustus dan September-Desember. Rencana untuk meningkatkan produksi beras. , sebesar 0,16 juta ton dan 1 juta ton.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *