Laba Bersih AKR Corporindo (AKRA) Turun 14,19% Kuartal III/2024

Bisnis.com, JAKARTA – PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) melaporkan penurunan pendapatan dan laba periode Januari-September 2024 akibat buruknya kinerja sektor perdagangan dan distribusi minyak. 

Dalam 9 bulan tahun 2024, AKRA memperoleh pendapatan sebesar 28,61 triliun atau turun 4,55% dari periode yang sama tahun 2023 sebesar 29,97 triliun. Pendapatan AKRA sebagian besar berasal dari sektor perdagangan dan peredaran minyak sebesar Rp 21,48 triliun dan perdagangan dan peredaran narkoba sebesar Rp 4,81 triliun.  

Pimpinan AKRA menjelaskan bahwa pendapatan dari sektor perdagangan dan distribusi minyak mengalami penurunan sebesar 6,53% secara tahunan karena berbagai faktor terkait dengan penurunan aktivitas pelanggan, biaya dan kondisi bisnis. Perusahaan menggunakan model bisnis berbasis MOPS sebagai acuan dan fokus pada penjualan ganda. 

Selain itu, sektor manufaktur menyumbang Rp1 triliun, pemeliharaan Rp812 miliar, dan manufaktur Rp499 miliar terhadap pendapatan AKRA. Pendapatan segmen industri meningkat 11% YoY, sedangkan pendapatan utilitas meningkat 259% YoY karena aktivitas penyewa JIIPE yang meliputi listrik, air, dll. yang menyebabkan perlunya layanan tersebut. 

AKR Corporindo Haryanto Adikoesoemo mengatakan JIIPE semakin meningkatkan daya tarik investor dalam dan luar negeri, apalagi KEK JIIPE Gresik telah diserahterimakan oleh Kementerian Perekonomian pada 18 Juli 2024.

Selain itu, pendapatan konsolidasi AKRA kuartal III 2024 tercatat sebesar Rp 2,353 triliun dengan return 8%. Sektor industri menyumbang 17% terhadap pendapatan. 

Di tengah tantangan perekonomian global, sektor perdagangan dan distribusi membukukan laba bersih sebesar Rp1.734 miliar, sedangkan sektor industri pengolahan membukukan laba bersih sebesar Rp410 miliar. Sedangkan AKRA membukukan laba Rp 1,69 triliun, naik 6%. 

“Hingga 30 September 2024, kami telah meraih laba sebesar Rp1,47 triliun,” ujarnya dalam siaran pers yang dikutip, Minggu (27/10/2024). 

Pendapatan AKRA turun 14,19% dibandingkan penjualan Januari-September 2023 sebesar Rp 1,69 triliun. Haryanto mengatakan EBITDA perseroan melebihi Rp 2,1 juta. 

“Kami memiliki keseimbangan; mampu mempertahankan ROA dan ROE perusahaan masing-masing sebesar 18% dan 7%. “Juga, perusahaan terus mempertahankan kelipatan -0,01 kali atau uang tunai.” katanya. 

AKRA berharap perseroan mampu meningkatkan kinerja sektor perdagangan dan distribusi pada kuartal berikutnya dan mencapai target penjualan lahan seluas 130 hektare.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *