Bisnis.com, Jakarta – Menurut Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) semester I/2024, penetrasi industri asuransi jiwa mencapai 0,8 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Sementara itu, berdasarkan cakupan, penyebaran asuransi jiwa baru mencapai 6,6% dari jumlah penduduk.
Fauzi Arfan, Product Manager, Risk Management and GCG, AAJI menjelaskan tantangan terbesar dalam mencegah penyebaran asuransi jiwa adalah literasi masyarakat yang masih belum memadai.
Tantangan terbesar di industri adalah persepsi bahwa produk asuransi itu kompleks dan sulit dipahami. Hal ini membuat banyak masyarakat enggan membeli asuransi, kata Fauzi kepada Bisnis, Senin (14/10/2024).
Berdasarkan data, literasi keuangan Indonesia pada industri asuransi pada tahun 2022 sebesar 31,72%, sedangkan partisipasi asuransi hanya sebesar 16,63%. Artinya, hanya separuh dari mereka yang memahami asuransi memutuskan untuk menggunakannya.
Dari sisi industri, Fauzi menjelaskan tantangan lainnya adalah persaingan pasar. Ia mengatakan, industri asuransi bersaing dengan sektor lain seperti perbankan dan investasi sehingga lebih diminati masyarakat.
Dengan adanya tantangan tersebut, strategi AAJI untuk meningkatkan penyebaran asuransi jiwa adalah dengan aktif meningkatkan literasi keuangan melalui berbagai program pelatihan, mulai dari seminar yang diselenggarakan di kampus hingga komunitas ibu rumah tangga dan menyasar pada berbagai tingkatan.
Selain itu, industri asuransi jiwa pun meresponsnya dengan terus mengembangkan produk asuransi jiwa yang lebih fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Fauzi mencontohkan produk seperti asuransi mikro atau produk komponen link yang bisa memperluas jangkauan pasar. Menurutnya, produk yang mudah dipahami dan terjangkau menambah daya tarik asuransi jiwa di mata masyarakat luas.
“Pemanfaatan teknologi digital memberikan peluang besar bagi industri untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Digitalisasi dan peningkatan literasi keuangan diharapkan dapat menggugah minat generasi muda untuk menggunakan produk asuransi,” kata Fauzi.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel