Penyusunan Rencana Aksi Nasional Kanker Payudara untuk Cegah Kasus Naik

Bisnis.com, JAKARTA – A2KPI (Asosiasi Advokasi Perempuan Kanker Indonesia) menyerukan penyusunan Rencana Aksi Nasional Kanker Payudara (RAN Kanker Payudara).

RAN Kanker Payudara merupakan strategi nasional untuk mengurangi beban kanker payudara dan mencapai tujuan penurunan angka kematian akibat kanker payudara sebesar 2,5% per tahun sebagaimana yang ditetapkan oleh WHO melalui Global Breast Cancer Initiative. 

Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kronis (P2PTM) Kementerian Kesehatan menjelaskan, hingga saat ini kanker payudara masih menjadi kanker terbanyak kedua pada wanita di Indonesia, dan hati nurani. salah satu penyebab utama kematian akibat kanker.

Dijelaskannya, diketahui sekitar 70% berada pada tingkat lanjut. Untuk itu, pengobatan kanker menjadi salah satu prioritas Pemerintah dan strateginya masuk dalam Rencana Kanker Nasional 2024 – 2034 yang diluncurkan awal Oktober lalu.

Sebagai langkah lanjutan dari inisiatif A2KPI, Kementerian Kesehatan akan menyusun Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Kanker Payudara dan akan menjadikan rekomendasi yang diberikan oleh A2KPI sebagai bagian yang tidak terpisahkan. 

Menurut Global Cancer Observatory (Globocan) 2022, setiap tahunnya, lebih dari 66.000 wanita Indonesia terdiagnosis kanker payudara dengan angka kematian yang sangat tinggi, yaitu 30% dari total kasus. A2KPI juga menunjukkan statistik yang mengkhawatirkan, dimana lebih dari 48% pasien terdiagnosis pada Level III dan 20% pada Level IV, serta 70% pasien meninggal atau mengalami masalah keuangan dalam waktu 12 bulan setelah pemeriksaan.

Aryanthi Baramuli Putri, Ketua panitia A2KPI, mengatakan komitmen positif tersebut harus segera ditindaklanjuti dengan proses implementasi rencana aksi nasional kanker payudara yang diikuti dengan rencana pendanaan yang memadai agar implementasi dapat efektif. beban penyakit yang besar.

WHO melalui Global Breast Cancer Initiative (GBCI) telah mengembangkan strategi yang dapat diadaptasi oleh semua negara untuk menurunkan angka kematian akibat kanker payudara. Kebijakan GBCI menekankan pentingnya deteksi dini, diagnosis yang cepat dan akurat, serta pengobatan yang komprehensif.

Dengan adanya pedoman ini, kami berharap semua negara, termasuk Indonesia, dapat mengadopsinya, menyesuaikannya dengan situasi lokal, dan meningkatkan implementasi untuk mengurangi target kematian akibat kanker payudara.

Sejalan dengan strategi ini, negara-negara didorong untuk memperkuat sistem kesehatan, memfasilitasi akses terhadap layanan kesehatan berkualitas, dan melibatkan berbagai sektor dalam upaya pencegahan dan pengendalian kanker.

Sementara itu, Linda Agum Gumelar, Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia sekaligus salah satu penggiat A2KPI menjelaskan, RAN Kanker Payudara sangat penting sebagai peta jalan agar Indonesia dapat mencapai tujuan menurunkan angka kematian dan menurunkan angka kejadian. dari kanker payudara. . dan memastikan indikator yang ditetapkan GBCI tercapai, yaitu 60% kasus terdeteksi dini, diagnosis ditegakkan dalam waktu 60 hari, dan 80% pasien mendapat pengobatan multimodalitas dan berhasil.

Lestari Moerdijat, Wakil Ketua MPR-RI menekankan bahwa program kanker nasional harus dalam kerangka “menyelamatkan” seluruh warga negara, khususnya para ibu. Negara bertanggung jawab atas segala proses mulai dari edukasi/sosialisasi kanker, deteksi dini, diagnosis, pengobatan dan tindak lanjut bersama seluruh komponen masyarakat. 

Profesor Madya. Dr. Dr. Soehartati Argadikoesoema Gondhowiardjo, Sp.Rad (K), Onk.Rad, Direktur Pelayanan Kanker Terpadu RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (PKaT RSCM) menjelaskan kanker payudara dapat dikendalikan jika terdeteksi dan diobati dengan baik sejak dini, dengan hasil kosmetik yang lebih baik. Deteksi dini dan pengobatan yang tepat adalah penting – jangan percaya pada pengobatan yang tidak berdasarkan bukti.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *