Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Energi dan Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia berharap lapangan Geng Utara bisa aktif sebelum tahun 2027. Hal itu disampaikan Deputi Bidang Eksplorasi, Pengembangan, dan Pengelolaan SKK Migas di wilayah kerja Benny Lubiantara. Lapangan Geng Utara termasuk dalam wilayah kerja (WK) Lapangan Ganal Utara, WK Lapangan Ganal Gehem dan WK Rapak. Ketiga orang yang tergabung dalam Proyek Pengembangan Senjata Utara di Selat Makassar Benny mengatakan, seiring naiknya Proyek Strategis Nasional (PSN) Migas, sebenarnya lapangan Geng Utara dirancang akan mengalir pada tahun 2027. Sebab, lokasi tersebut merupakan mengandung banyak hal. Cadangan minyak dan gas.
Namun, Bahlil ingin lapangan tersebut tetap dilanjutkan dalam waktu singkat untuk meningkatkan produksi minyak dan gas memasak dalam negeri. lho,” kata Benny di Jakarta, Kamis (31/10/2024). Oleh karena itu, SKK Migas terus mencermati dan melakukan berbagai kajian. Selain itu SKK Migas juga melakukan diskusi dengan pimpinan perusahaan kontraktor KKKS dan mengatakan, pembahasan menjadi salah satu kendala pengembangan lapangan migas.
“Pertama-tama kita tahu pasti ada masalah kan? Apakah volumenya kecil atau kondensasinya jauh atau ada masalah lain, karena kalau tidak ada masalah kalau bagus tentu tidak perlu. tanya, itu sudah dilakukan investor,” kata Benny. Sebelumnya, Kementerian ESDM menyetujui rencana pengembangan (PoD) atau rencana pengembangan wilayah pertama Geng Utara, Wilayah Kerja Ganal Utara, Lapangan Gehem, Wilayah Kerja Ganal. , dan Rapak di tempat kerja. Keputusan ini tertuang dalam surat Menteri ESDM bernomor: T-351/MG.04/MEM.M/2024 menanggapi surat Kepala SKK Migas SRT-0318/SKKIA0000/2024/ S1 tentang rekomendasi proyek pengembangan PoD North Arms di Selat Makassar. Kepala Divisi Program dan Komunikasi Migas SKK Hudi D. Suryodipuro mengatakan disetujuinya PoD merupakan pencapaian penting boom migas untuk mendukung ketahanan energi Indonesia Emas 2045.
“Pencairan izin POD proyek PSN Hulu Migas berlangsung cepat, karena sejak ditemukannya penemuan besar Geng Utara pada Oktober 2023, dalam waktu 10 bulan POD tersebut disetujui,” kata Hudi dalam keterangan resminya, Jumat (23). ) 8/2024).
Menurut dia, situs PoD juga merupakan upaya peningkatan produksi migas dan implementasi strategi yakni mengkonversi sumber daya menjadi produksi. Hudi menjelaskan kesepakatan PoD ini telah mendatangkan investasi besar bagi Indonesia dengan perkiraan biaya investasi (tidak termasuk sunk cost) sebesar US$11,847 juta dan biaya operasional (termasuk biaya ASR, PPN, dan PBB) sebesar US$5,643 juta. Alhasil, total investasi proyek ini sebesar US$ 17,490 juta atau sekitar Rp 280 triliun (kurs US$ = Rp 16.000). Sementara total biaya WK Ganal Utara dan WK Rapak dipatok sebesar US$859 juta. Investasi sebesar Rp 280 triliun ini sungguh besar, karena 2,5 kali lebih besar dibandingkan investasi kereta cepat Jakarta Bandung yang sekitar Rp 112 triliun, kata Hudi. Proyek ini berpotensi menghasilkan total pendapatan (pendapatan kotor) sekitar US$ 39,457 juta atau setara Rp 631 triliun. Di sisi lain, porsi pendapatan pemerintah sebesar US$12,993 juta atau setara Rp208 triliun atau sekitar 31,5% dari total pendapatan. Sedangkan bagian kontraktor sebesar US$8,128 juta atau sekitar 19,7% dari total pendapatan dan cost recovery sebesar US$18,336 juta atau sekitar 44,4%.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA