Bisnis.com, JAKARTA – Menurunnya daya beli masyarakat tercermin dari besarnya pembiayaan sektor usaha kecil dan menengah pada Agustus 2024. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan pembiayaan pada kategori usaha kecil dan kecil kompak sektor ini mengalami penurunan setiap tahunnya.
Pembiayaan massal sektor usaha kecil pada Agustus 2024 mencapai Rp64,03 triliun, turun 1% (y/y) dari Rp64,68 triliun pada Agustus 2023. Sementara itu, kategori usaha kecil mencapai Rp51,08 triliun, juga turun 3,% (YoY ) dibandingkan Rp 53,18 triliun pada Agustus 2023.
Direktur Pusat Kajian Ekonomi dan Hukum Ekonomi Digital (Celios) Nailul Huda mencatat, pola penyaluran dana ke usaha kecil dan menengah mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
“Selain itu, usaha kecil mendapat peningkatan pembiayaan kecil dari bulan Maret 2024. Yang terparah terjadi pada bulan Juni 2024 yang saat ini mencapai 19,6%, menurut saya usaha kecil bisa dikatakan bagus karena baru pada bulan Februari dan Agustus 2024 masing-masing mengalami peningkatan. lainnya. peningkatan pendanaan,” kata Huda dalam Bisnis, Selasa (15/10/2024).
Dengan situasi perekonomian saat ini, Huda meyakini perusahaan keuangan akan lebih selektif dalam menyalurkan dananya ke segmen mikro dan kecil. Dengan daya beli yang lambat, menurutnya, sektor usaha kecil mempunyai risiko yang besar. Jadi perusahaan pembiayaan akan berpikir dua kali ketika menawarkan pembiayaan kepada usaha kecil.
Memang benar, berdasarkan data, pembiayaan sektor usaha menengah meningkat signifikan sedangkan sektor kecil dan mikro mengalami penurunan. Pendanaan pada sektor usaha menengah menguat secara year-on-year, yakni mulai Agustus 2024 mencapai Rp67,01 triliun, naik 36,04% (YoY) dari Rp49,25 triliun pada Agustus 2023. Penopang tersebut – pembiayaan usaha menengah naik ke posisi kedua. posisi terbesar di bawah upaya terbesar sektor ini.
“Untuk usaha menengah yang benar-benar sedang berkembang, menurut saya hal ini erat kaitannya dengan bagaimana pendanaan perusahaan disalurkan. Pada tahun 2023, pertumbuhan keuangan korporasi akan meningkat secara perlahan. Namun memasuki Desember 2023 hingga saat ini, peningkatan pendanaan kepada usaha menengah sangat luar biasa, kata Huda.
Dengan semakin agresifnya perusahaan pembiayaan dalam membiayai sektor usaha mikro dan kecil akibat menurunnya daya beli masyarakat, serta kebutuhan pembiayaan yang terus meningkat, Huda memperkirakan pertumbuhan sektor usaha menengah akan terus meningkat.
“Saya melihat kebutuhan pembiayaan meningkat setelah pertumbuhan ekonomi. Mereka membutuhkannya mungkin bukan untuk tumbuh, tapi untuk bertahan hidup,” tutupnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA