Bisnis.com, JAKARTA – Badan Koordinasi Hilir dan Penanaman Modal/Penanaman Modal (BKPM) akan semakin memperkuat fokusnya pada hilirisasi migas, salah satu industri petrokimia.
Ihsan Adi, pakar hilirisasi migas Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, mengatakan pihaknya mengawasi dan mendorong hilirisasi petrokimia yang tampaknya mendukung substitusi impor.
“Tahun ini kami memperkuat industri petrokimia kami.” Kami berupaya memperkuat posisi kami di sektor hulu petrokimia dan bagaimana kami berupaya mengamankan kehadiran pemain hilir,” kata Ihsan dalam Coffee Morning Agenda: Peran Industri Hilir Menuju Indonesia Emas 2045 (11/1) usai /2024).
Salah satu yang sedang dipantau adalah pembangunan pabrik PT Lotte Chemical Indonesia yang berlokasi di Cilegon, Provinsi Banten. Rencananya produksi akan dimulai di pabrik petrokimia pada Maret 2025.
Lotte Chemical Indonesia akan memproduksi 25 jenis produk, antara lain polipropilen, butana, etilen, dan bensin. Setelahnya, 70% dari produk tersebut akan digunakan untuk keperluan rumah tangga.
Sementara 30% produknya akan diekspor ke beberapa negara, antara lain Malaysia, Thailand, dan India. Menurut dia, PT Lotte Chemical Indonesia berencana mulai mengekspor produknya mulai Mei 2025.
Data sebelumnya dari Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) menunjukkan impor produk petrokimia seperti polipropilen (PP), polivinil klorida (PVC), polietilen (PE), dan polistiren (PS) masih tinggi.
“Kami berupaya mengoptimalkan dukungan terhadap tantangan persaingan produk dalam negeri dan impor,” jelasnya.
Lebih lanjut, Iksan mengatakan sudah banyak investor yang berminat pada investasi hilir petrokimia. Kelompoknya saat ini sedang melakukan pemetaan dan identifikasi potensi investasi.
Meski demikian, BKPM tetap memerlukan masukan dari pelaku usaha mengenai kebutuhan dunia usaha guna meminimalisir hambatan di lapangan. Sekarang. Pemerintah telah menyediakan kawasan ekonomi khusus (KEK) untuk industri petrokimia dan kimia di KEK Arun Lokseumave, KEK Gresik, dan KEK Bitung.
“Kami sudah memetakan pemainnya dan yang pasti mereka pada dasarnya akan menyelesaikan pohon industri hilir dan melengkapi pohon industri dari hulu ke hilir untuk bisa hadir di Indonesia,” ujarnya.
Sedangkan realisasi investasi migas pada sektor petrokimia mencapai Rp17,46 triliun pada Januari-September 2024 dan Rp4,63 triliun pada 2023.
Simak berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel.