Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak turun lebih dari 4% pada awal perdagangan Senin (28/10/2024) setelah pembalasan Israel terhadap Iran pada akhir pekan berhasil melewati fasilitas minyak dan nuklir Teheran tanpa mengganggu aliran listrik, sehingga meredakan ketegangan di tengah. Timur.
Mengutip Reuters, harga minyak internasional West Texas Intermediate (WTI) AS turun 4,4 persen atau $3,13 menjadi $68,57 per barel. Sementara harga minyak Brent terlihat turun 4,3% atau $3,17 menjadi $72,88 per barel.
Harga minyak naik 4 persen minggu lalu dalam perdagangan yang berombak karena pasar saham tidak yakin mengenai tanggapan Israel terhadap serangan rudal 10/1 Iran dan pemilu AS bulan depan.
Jet Israel menyelesaikan tiga gelombang sebelum fajar pada Sabtu (26/10/2024) terhadap pabrik rudal dan lokasi lain di dekat Teheran dan Iran barat, dalam serangan terbaru dalam meningkatnya konflik antara kedua negara yang bersaing di Timur Tengah.
Faktor risiko geopolitik yang mendorong harga minyak untuk mengantisipasi serangan Israel mulai berkurang, kata para analis.
Analis energi MST Marquee, Saul Kavonic, mengatakan pengurangan ancaman, termasuk penghindaran senjata minyak, meningkatkan harapan bahwa ada cara untuk meredakan perang di Timur Tengah, terutama jika jelas bahwa Iran tidak akan melakukannya. kembali dalam beberapa hari mendatang.
“Tetapi meskipun berita konflik di Timur Tengah sudah mulai surut, semua peristiwa masih terus meningkat, dan konspirasi yang mengikutinya semakin meningkat, itulah sebabnya harga minyak sangat tinggi,” ujarnya.
Ekonom Tim Evans dari Evans Energy mengatakan hal ini membuat pasar dinilai terlalu rendah, sementara produsen lain yang berisiko akibat OPEC+ dapat menunda rencana kenaikan mereka setelah bulan Desember.
Oktober lalu, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, sebuah kelompok bernama OPEC+, tidak mengubah rencana produksi minyak mereka, termasuk rencana peningkatan produksi mulai Desember. Kelompok ini akan bertemu pada 1 Desember sebelum pertemuan penuh OPEC+.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel