Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Grup Astra, PT Acset Indonusa Tbk (ACST), terus mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 286,07 miliar hingga kuartal III 2024, meski laba bersih meningkat.
Dimulai dari laporan keuangan terbaru September 2024, ACST mengumumkan pendapatan bersih sebesar Rp 2,11 triliun dalam 9 bulan pertama tahun ini. Angka tersebut meningkat 33,57% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,58 triliun.
Praktik ini ditopang oleh pendapatan jasa konstruksi pihak ketiga sebesar Rp 1,36 triliun, sekaligus naik 91,54% year-on-year (YoY). Pendapatan jasa penunjang konstruksi meningkat 256,23% year-on-year menjadi Rp 227 miliar.
Namun belanja pendapatan ACST meningkat 38,60% atau dari Rp1,56 triliun menjadi Rp2,16 triliun per triwulan III/2024. Beban terbesar datang dari subkontraktor yang menyumbang Rp833,49 miliar.
Alhasil, emiten konstruksi itu mencatatkan total kerugian Rp52,90 miliar pada periode Januari-September 2024, berbalik dari periode yang sama tahun lalu. Perseroan masih meraup laba bersih Rp 19,16 miliar.
Perusahaan juga menanggung sejumlah biaya. Termasuk biaya penjualan Naik dari Rp6,84 miliar menjadi Rp22,92 miliar. Dampaknya, ACST membukukan rugi pendapatan sebelum pajak sebesar $288,93 miliar.
Setelah memperhitungkan pendapatan dan beban lain-lain, ACST mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 286,07 miliar hingga kuartal III 2024, dibandingkan rugi tahun lalu sebesar Rp 151,22 miliar.
Dari sisi neraca keuangan, ACST memiliki total aset sebesar Rp 3,19 triliun pada akhir September 2024, naik 22,38% year-on-year (YtD). Hutang juga naik 39,33% YtD menjadi Rp 3,08 triliun, sedangkan saham turun 72,34 % YtD menjadi Rp 109,53 triliun.
Kas dan setara kas ACST pada akhir September 2024 tercatat sebesar Rp373,99 miliar, naik 2,37% year-on-year dari posisi sebelumnya sebesar Rp365,32 miliar.
Sedangkan untuk saham, saham ACST saat ini berada di harga Rp 109 per saham. Tingkat harga tersebut mencerminkan penurunan year-to-date sebesar 19,85% dengan kapitalisasi pasar atau market kapitalisasi sebesar Rp 1,38 triliun.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.