Seperti di China, Hashim Sebut Program 3 Juta Rumah Serap Lapangan Kerja

Bisnis.com, Jakarta – Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo mengatakan 3 juta unit rumah yang diusulkan Presiden Prabowo Subianto bisa menyelesaikan permasalahan pengangguran di Tanah Air.

Sebab, kata Hashim, proyek perumahan 3 juta ini akan membuka banyak lapangan kerja karena merupakan industri padat karya.

Kakak Presiden Prabow Subianto mengatakan, China dan Korea Selatan juga melakukan hal serupa. Skema perumahan merupakan salah satu cara untuk menciptakan lapangan kerja di masyarakat.

“Ini (sistem perumahan) padat karya. Kita bisa menciptakan jutaan lapangan kerja baru. Banyak yang PHK,” kata Hashem kepada wartawan, Kamis (31/10/2024).

Hashim mengatakan, rencana 3 juta rumah yang diusung kakaknya bukan hal yang tidak masuk akal. Pasalnya, pemerintahan Prabowo memperkirakan sekitar 37 juta masyarakat masih tinggal di rumah tidak layak huni (RTLH).

Maka Prabowo mencanangkan program yang bertujuan untuk menyediakan perumahan yang layak bagi masyarakat.

“Pemerintah pusat punya banyak lahan di kota, dan itu yang ingin dimanfaatkan Pak Prabowo, mau dialokasikan untuk perumahan sosial,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Perumahan dan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengaku kecewa mampu menyelesaikan rencana Presiden Prabowo Subianto dalam 100 hari kerja pertama. Ada optimisme mengenai terobosan proyek perumahan senilai $3 juta yang diusulkan.

Menteri yang akrab disapa Alaa ini mengaku akan mempercepat pelaksanaannya dengan rutin meninjau beberapa proyek yang selama ini dibangun Direktorat Perumahan (Ditjen) Perumahan.

“Saya akan melakukan review terhadap proyek-proyek yang dibangun Ditjen Perumahan selama ini. Targetnya 100 hari pertama pembangunannya bisa dimulai untuk rakyat,” kata Marulal dalam keterangan resmi, Kamis (24/10/2024). ) perumahan. “

Untuk mencapai tujuan tersebut, ia pun mengaku semangat gotong royong akan terus diusung dalam proyek perumahan 3 jutaan untuk membangun rumah bagi masyarakat.

Salah satu prioritasnya adalah membangun sinergi dan kerja sama dengan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, TNI, Polri, BUMN, dan swasta.

Ara mengakui, langkah itu diambil untuk memenuhi kebutuhan anggaran. Diantaranya, pagu anggaran Kementerian Perumahan Rakyat dan Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan saat ini masih sangat rendah.

“Pemerintah mempunyai anggaran yang sangat kecil untuk membangun rumah. Kami ingin mendorong semua pihak baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan swasta untuk mensukseskan program 3 juta rumah,” ujarnya. “

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *