Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Amar Indonesia Tbk. Sementara (AMAR) mengumumkan laba bersih sebesar Rp152,26 miliar pada kuartal ketiga tahun 2024, namun kinerja tersebut turun 6,11% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, mencapai $162,17 miliar pada kuartal ketiga tahun 2023.
Berdasarkan laporan keuangan yang diumumkan pada Senin (28/10/2024), laba bersih (NII) perseroan meningkat dari $645,68 miliar pada September 2023 menjadi $838,98 miliar pada September 2024, meningkat secara tahunan sebesar 29,94%.
Bank juga mengumumkan pendapatan berbasis komisi atau yang dikenal dengan fee based income yang meningkat 272,92% year-on-year menjadi Rp 1,97 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 528 juta. Selanjutnya, pendapatan lain-lain meningkat 19,86% year on year menjadi Rp339,44 miliar dibandingkan sebelumnya Rp283,2 miliar.
Namun di sisi lain, kerugian aset keuangan Bank Amar meningkat 27,22% dari Rp422,54 miliar pada September 2023 menjadi Rp537,58 miliar pada September 2024.
Peningkatan juga terjadi pada beberapa pos pengeluaran. Misalnya, biaya tenaga kerja meningkat sebesar 11,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dari $165,61 miliar menjadi $183,99 miliar. Beban promosi selanjutnya meningkat 104,53% year on year menjadi Rp118,58 miliar dibandingkan sebelumnya Rp57,98 miliar.
Selain itu, beban lain-lain meningkat 15,95% year on year menjadi Rp146,68 miliar dibandingkan sebelumnya Rp126,51 miliar. Kesimpulannya. Beban operasional lainnya meningkat dari $483,36 miliar menjadi $641,33 miliar, meningkat 32,68% dibandingkan tahun sebelumnya.
Meski profitabilitas mengalami penurunan, namun margin laba bersih (NIM) AMAR meningkat 499 basis poin menjadi 23,77% per September 2024, dari 18,78% pada September 2023.
Selain itu, dari sisi return on assets (ROA), AMAR membaik dengan ROA meningkat dari 4,66% menjadi 5,66%. Selanjutnya, return on equity (ROE) juga meningkat dari 5,35% menjadi 6,24%.
Di sisi intermediasi, AMAR meningkatkan utangnya sebesar 14,95% secara tahunan menjadi Rp 2,85 triliun dibandingkan sebelumnya Rp 2,48 triliun. Dengan meningkatnya pinjaman tersebut, aset bank meningkat dari Rp4,44 triliun menjadi Rp4,66 triliun atau meningkat 4,92% dibandingkan tahun sebelumnya.
Di sisi lain, akibat ledakan kredit, tingkat kredit bermasalah (NPL) meningkat dari sebelumnya 6,99% menjadi 7,76%. Namun NPL nettonya turun dari 1,56% menjadi 0,92%.
Terakhir dari sisi pembiayaan, AMAR memperoleh pembiayaan pihak ketiga (DPK) sebesar Rp858,12 miliar pada kuartal III 2024, meningkat 3,93% dari sebelumnya sebesar $825,7 miliar. Sedangkan uang mudah yang disebut saldo rekening giro (CASA) meningkat 25,23% year on year menjadi Rp 249,77 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 199,45 miliar.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel