Bisnis.com, JAKARTA – Penerbit Ritel PT Duta Intidaya Tbk. (DAYA), pemegang lisensi outlet Watsons Indonesia, membukukan laba bersih tahun ini setelah membukukan kerugian pada tahun sebelumnya. DAYA juga telah menyiapkan serangkaian strategi untuk menjaga kinerja keuangan.
Berdasarkan laporan keuangannya, Duta Intidaya atau Watsons Indonesia meraup laba bersih sebesar Rp17,07 miliar pada semester I/2024, menyimpang dari kerugian Rp13,11 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
DAYA melaporkan laba seiring dengan laba bersih yang melonjak 34,69% year-on-year (YoY) pada H1/2024 menjadi Rp 945,77 miliar.
Direktur Duta Intidaya Erwanto Siregar mengatakan kinerja keuangan Watsons Indonesia menunjukkan tren positif baik dari sisi bisnis offline maupun online.
“Biaya menunjukkan efisiensi dan meningkatkan kinerja. Penjualan juga meningkat. Laba dan EBITDA menunjukkan pertumbuhan dua digit. Kami perkirakan tren ini akan terus berlanjut,” ujarnya saat paparan publik, Selasa (22 Oktober 2024).
Sejalan dengan kinerja keuangan yang sangat baik, Watsons Indonesia juga telah menyiapkan serangkaian strategi untuk mempertahankan dan meningkatkan keuntungan.
Presiden Duta Intidaya Lilis Muliyawati mengatakan salah satu strategi yang diterapkan Watsons Indonesia misalnya perluasan channel. Watsons Indonesia membuka toko baru di Mega Mall dan Nagoya Mall Batam pada Maret 2024. Watsons Indonesia kemudian membuka toko baru di Living World Bali pada Juni 2024.
“Kami terus mengunjungi kota-kota seperti Manado tahun ini dan juga Batam. Kami berekspansi ke toko-toko baru di luar pulau seperti Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, dan Bali,” kata Lillis.
Watsons Indonesia juga berencana membuka toko baru di Lombok akhir tahun ini. Kemudian pada tahun 2025, Watsons Indonesia berencana untuk terus memperluas tokonya.
Strategi lainnya adalah dengan meningkatkan kinerja bisnis O+O atau offline + online dengan menggaet marketplace. Berikutnya, perseroan mengajak merek lokal untuk bergabung menjadi mitra eksklusif.
Selain itu, Watsons Indonesia berupaya meningkatkan pengalaman berbelanja pelanggan. Watsons Indonesia misalnya, menawarkan pengalaman berbelanja virtual dalam platform digital dengan teknologi canggih. Lalu ada Watsons Club yang dapat dimanfaatkan oleh pelanggan.
Namun, Lillis mengatakan perusahaan menghadapi sejumlah tantangan ke depan. Misalnya, tantangan yang muncul terkait dengan perubahan perilaku konsumen yang membantu perusahaan mengikuti tren.
Tantangan lainnya adalah jangkauan Indonesia yang luas. “Jadi tahun ini dan tahun depan kami akan membuka pulau-pulau yang belum terjamah,” kata Lillis.
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk membujuk Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel