Bisnis.com, Jakarta — PT Bank JTrust Indonesia Tbk. (BCIC) memperkirakan laba perseroan mencapai Rp 160 miliar dan penyaluran utang mencapai Rp 28,1 triliun pada September 2024.

Rudyanto Gunawan, kepala perencanaan dan operasional J Trust Bank, memperkirakan penurunan suku bunga dasar Bank Indonesia akan mengurangi biaya pendanaan bank dan meningkatkan permintaan kredit. .

“Tahun ini kami berharap bisa membukukan keuntungan yang baik, terutama melalui ekspansi kredit yang terutama kami lakukan di sektor dunia usaha,” ujarnya di Jakarta, seperti dikutip Selasa (29/10/2024).

Sementara itu, Direktur Perencanaan Keuangan J Trust Bank Helmi A Hidayat mengatakan perseroan mampu mempertahankan kinerja baik dengan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 86,49 miliar pada kuartal II-2024.

Menurutnya, pihaknya kini berharap bisa mengakhiri tahun 2024 secara efektif dengan kinerja keuangan yang kuat dan peningkatan pendapatan.

Sementara katalis perbaikan kinerja adalah total perolehan utang sebesar Rp27,12 triliun, naik 24,97% (YoY) dari nilai sebelumnya sebesar Rp21,7 triliun. 

Selain itu, dana pihak ketiga (DPK) juga meningkat sebesar 17,53% (YoY) menjadi Rp34,36 triliun dari sebelumnya Rp29,24 triliun.

Pak Helmi mengatakan J Trust Bank selalu berpegang pada prinsip kehati-hatian, menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) tetap stabil, dengan sisa NPL di level 0,95%, rasio kecukupan modal (CAR) J Trust Bank. Pada Juni 2024 sebesar 12,86%. 

Selain itu, kinerja keuangan J Trust Bank berdampak positif terhadap harga saham J Trust Bank (BCIC). Tren positif tersebut antara lain terlihat dari kenaikan rasio lancar BCIC dari 4,26% menjadi 5,19%.

“Harga saham BCIC nampaknya bergerak ke arah penguatan setelah membaiknya free flow dan sentimen positif akibat tren penurunan suku bunga (BI-Rate dan Fed Rate),” ujarnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *