Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyebut ada perusahaan nasional yang berminat menggarap proyek Tol Puncak.
Triono Junoasmono (Yongki), Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum, menjelaskan proyek tersebut saat ini sedang dalam tahap persiapan prakualifikasi (pra-studi kelayakan).
“Puncak inisiatifnya adalah organisasi bisnis Prakarsa, setelah itu mereka akan menyiapkan FS, jadi FS itu belum kita capai,” ujarnya dalam rapat di Kompleks DPR RI, Rabu (30/10/2024). . .
Lebih lanjut, Yongki menegaskan, proyek tersebut rencananya akan dilaksanakan melalui program Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Namun, dia masih belum bisa memastikan kapan proyek tersebut akan dilelang. Namun, dia mengatakan proyek tersebut sedang dikaji untuk mendukung jaringan Jalan Tol Trans Jawa (JTT).
“Ada pihak-pihak berkepentingan yang ingin mendirikan [perusahaan] nasional melalui PPP,” tegasnya.
Sebelumnya, tol Punchak direncanakan sepanjang 52 km dan terbagi menjadi 5 seksi. Tol Puncak akan menyambung dengan tol eksisting yakni Tol Bochim yang akan menyambung ke Sianjur.
Sementara itu, proyek pembangunan tol Caringin-Puncak-Cianjur sebelumnya dipresentasikan oleh mantan Kepala BPJT Danang Parikesit dengan perkiraan biaya awal Rp 24,37 miliar.
Sementara berdasarkan catatan Bisnis.com, pembangunan Tol Caringin-Puncak-Cianjur awalnya merupakan usaha bisnis yang dilakukan oleh PT Matrasarana fan Arsitama Swoosh Capital CFT.
Dalam kajian pendahuluan, biaya investasi yang dibutuhkan untuk membangun Seksi 1 sepanjang 11,6 km ini menelan biaya hingga Rp3,1 miliar. Lalu, Seksi 2 sepanjang 6,9 km membutuhkan biaya konstruksi sebesar Rp2,4 miliar.
Apalagi seksi ke-3 yang panjangnya 9,7 km menelan biaya 8,02 miliar dram. Selanjutnya Seksi 4 sepanjang 7,3 km membutuhkan biaya pembangunan sekitar Rp 1,68 miliar. Seksi 5 sepanjang 16,3 km menelan biaya Rp9,07 triliun.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel