By admin 
Bisnis.com, JAKARTA – Samsung mengadopsi fitur AI Apple untuk Galaxy AI yang akan menghadirkan fitur yang mampu merangkum konten, mulai dari halaman web, catatan, hingga rekaman suara.
Fitur ringkasan notifikasi ini juga hadir di Apple Intelligence versi pertama. iOS dapat menampilkan versi ringkas email, pesan, dan lainnya di notifikasi ketika kontennya terlalu panjang.
Fitur ini adalah salah satu fungsi Apple Intelligence yang paling berguna.
Menurut akun X/Twitter @chunvn8888, Samsung sedang menguji fitur mirip One UI. Keterangan rahasia tidak mengatakan apakah Samsung sedang mengujinya di Galaxy S25 atau perangkat yang sudah ada seperti Galaxy S24, tetapi tes tersebut kemungkinan besar akan menjadi yang pertama dan fitur ringkasan notifikasi akan menjadi bagian dari One UI 7.0.
Meski belum jelas seberapa mirip fitur ringkasan notifikasi Galaxy AI dengan fitur Apple, namun satu hal yang pasti Samsung akan menyediakan fitur ini untuk semua smartphone dan tablet yang mendukung Galaxy AI, tidak hanya untuk andalan tahun ini atau tahun lalu. seperti Apple. memang demikian
Fitur ringkasan notifikasi Galaxy AI diperkirakan akan diuji awal dalam beberapa minggu mendatang, saat Samsung meluncurkan program One UI 7.0 beta.
“Kami akan memberikan informasi lebih lanjut jika sudah mendapatkan informasi terbaru, jadi nantikan perkembangan selanjutnya,” tulis laporan yang dikutip Sammobile, Minggu (3/11/2024).
Seperti diketahui, pasar ponsel pintar global perlahan mulai pulih dan mencapai kinerja terbaiknya pada kuartal ketiga sejak pandemi.
Menurut Canalys, perusahaan mengirimkan hampir 310 juta unit, hasil terbaik pada Juli-September 2021.
Samsung tetap menjadi produsen terlaris (OEM) pada kuartal ketiga, namun keunggulannya menyusut. Dalam laporan Canalys, Apple disebutkan berada di posisi kedua, hanya tertinggal satu poin persentase dari Samsung.
Sementara itu, peringkat ketiga Xiaomi hanya tertinggal 4 poin persentase dari peringkat teratas Samsung.
Selain itu, pangsa pasar Samsung sendiri turun 2 poin meski berhasil menyederhanakan lini produk entry-levelnya. Apple semakin mendekati posisi pertama, didorong oleh peluncuran seri iPhone 16.
Canalys mencatat bahwa Apple telah berhasil meluncurkan model lama seperti iPhone 13 dan iPhone 15 di pasar India, yang membantu meningkatkan pangsa pasarnya. Apple diperkirakan akan menempati posisi pertama pada kuartal keempat tahun 2024, namun dengan selisih yang lebih kecil dari biasanya karena penundaan pada fitur Apple Intelligence.
Perusahaan Tiongkok seperti Xiaomi, Oppo, dan Vivo mengambil pendekatan berbeda untuk meningkatkan jumlah smartphone yang mereka distribusikan di pasar. Xiaomi mengandalkan kehadiran pasar terbuka dan toko bermerek, sementara Oppo melakukan rebranding pada seri A3 dan berhasil di Asia Tenggara dalam kisaran US$100-US$200.
Lini produk vivo V40 mungkin tampak sedikit membingungkan pada awalnya karena ada lima model kelas menengah dengan nama dan tampilan yang mirip. Namun perubahan model ini berhasil membantu Vivo memperluas kehadirannya di berbagai pasar.
Peningkatan pengiriman terbesar terjadi di kawasan seperti Asia Pasifik dan Amerika Latin. Kinerja mereka mengungguli pasar umum, didorong oleh persaingan harga yang lebih ketat dan insentif dari saluran distribusi di segmen entry-level.
Sekali lagi, Canalys memperingatkan bahwa telepon terjangkau mungkin penting untuk ukuran dan pangsa pasar, namun tekanan inflasi membatasi profitabilitas perusahaan.
“Prospek tahun 2025 tetap optimis namun hati-hati. “Pasar maju seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan Eropa Barat diperkirakan akan tumbuh di segmen premium berkat perangkat berbasis AI,” tulisnya dalam laporan yang dikutip GSM Arena.
Perusahaan seperti Vivo dan Honor memperluas portofolio kelas menengah mereka melalui strategi saluran yang inovatif, termasuk toko pop-up dan kemitraan dengan operator untuk mendapatkan pengaruh dari segmen harga US$100-US$200.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel