Bisnis.com, JAKARTA – Entitas Grup Garuda Indonesia, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI) telah mendapat restu pemegang saham untuk menambah modal dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD/Right Issue).
CEO GMFI Andi Fahrurozi menjelaskan persetujuan tersebut diperoleh dalam Rapat Umum Luar Biasa (RUPSLB) dengan dua agenda.
“Langkah strategis ini merupakan bagian dari upaya GMFI untuk memperkuat posisi permodalan perseroan sekaligus mengoptimalkan penggunaan aset yang ada,” kata Andy, Senin (29/10/2024).
Berdasarkan prospektus hak memesan efek, GMFI akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 11,73 miliar saham Seri B atau 41,57% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Nilai nominal saham baru tersebut adalah Rp 25/saham.
Proses PMHMETD dijadwalkan selesai pada Desember 2024, yang diharapkan dapat membawa manfaat signifikan tidak hanya bagi GMFI namun juga seluruh pemangku kepentingan.
Selain penerbitan saham, rencana restrukturisasi kinerja didukung oleh penyertaan modal non tunai PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (inbreng). (GIAA) berupa aset tetap senilai Rp 418 miliar.
Sasaran rencana Inbreng adalah aset GIAA berupa gedung, fasilitas pendukung, dan mesin pendukung berupa hanggar serta gedung penunjang lainnya yang seluruhnya berlokasi di Garuda Maintenance Facility (GMF) di Soekarno-Hatta. Bandara internasional.
Aset tersebut antara lain Gedung Aula I dan Gedung Lampiran I, Gedung Aula II dan Gedung Lampiran II, Gedung Aula 3 dan Gedung Lampiran 3 serta fasilitas penunjang berupa bangunan penunjang lainnya, fasilitas pendukung seperti jalan setapak, pagar dan konstruksi pembantu. mesin.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel