Bisnis.com, JAKARTA – PT Samudera Indonesia Tbk. Kementerian Perhubungan berencana memasuki bisnis kapal percontohan pada tahun depan dengan menambah jumlah kapal percontohan (SMDR).
Direktur Senior Samudera Indonesia Bani M. Mulia mengatakan, pihaknya terbuka terhadap kemungkinan uji coba kapal tersebut. Namun kendaraan skala kecil dengan biaya tinggi menjadi pertimbangan perusahaan.
“Kami akan mempelajari minatnya dan dengan senang hati mempelajari pelayanan perintis. Namun hal ini tergantung visibilitas masing-masing jalur dari jalur yang disediakan Kementerian Perhubungan, kata Bani dalam jumpa pers triwulan III 2024.
Bani menjelaskan, jalur perahu perintis memiliki jalur yang lebih sulit dibandingkan jalur “gemuk”. Jasa pelayaran perintis juga dikatakan memiliki biaya lebih tinggi dan volume angkutan lebih kecil.
Oleh karena itu, perintisan jalur pelayaran selalu disertai dengan subsidi dan kebijakan insentif pemerintah. Namun, Bani mengatakan bisnis kapal perintis belum menjadi prioritas SMDR tahun depan.
Diketahui, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana menambah 107 rute kapal perintis sepanjang tahun 2025. Sebagian besar rutenya akan berada di wilayah Indonesia bagian timur.
Hartanto, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan, meyakinkan bahwa pada tahun 2025, pemerintah otonom mengusulkan untuk memperkenalkan 123 rute kapal perintis. Namun Kementerian Perhubungan akan merencanakan 107 rute.
“Kami sudah rapat kapal percontohan, usulan terakhir pemda 123 trayek pada tahun 2025. Semua yakin ada kapal percontohan yang cocok dan terbatas,” kata Hartanto Ditlala dan Forwahub saat ngopi pagi, Selasa (8/10/2021). 2024).
Menurut Hartanto, selama ini kebutuhan kapal, penyedia jasa kelautan, perintis, dan peternak belum maksimal. Ia juga memastikan masih banyak pengembangan di jalur yang sangat dinanti tersebut.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA