Asuransi Jiwa Berpotensi Tumbuh pada Kuartal IV/2024, tapi Rawan Terganjal Pelemahan Daya Beli

Bisnis.com, Jakarta – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) optimis kinerja industri pada akhir tahun 2024 akan menunjukkan pertumbuhan positif. Hingga Q3 2024 atau September 2024, premi asuransi jiwa tercatat meningkat 2,73% (year-on-year/YoY) menjadi Rp 135,64 triliun.

Direktur Manajemen Risiko Produk AAJI dan GCG Fauzi Arfan mengatakan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan kesehatan di tengah pandemi Covid-19 juga mendorong permintaan terhadap produk asuransi jiwa umur panjang. Selain itu, menurutnya transformasi digital juga memberikan dampak positif, karena memungkinkan perusahaan menjangkau lebih banyak masyarakat melalui platform digital.

“Dengan faktor-faktor tersebut, industri asuransi jiwa diperkirakan akan mencapai hasil positif pada akhir tahun 2024. Namun, perusahaan perlu mewaspadai potensi tantangan seperti risiko tersembunyi, kesehatan, lemahnya daya beli masyarakat, atau ketidakstabilan perekonomian global. terjadi.” mempengaruhi permintaan,” kata Fauzi kepada Bisnis, seperti dikutip, Minggu (11/3/2024).

Pada saat yang sama, untuk memastikan industri asuransi jiwa dapat mencapai pertumbuhan yang menguntungkan tanpa menghilangkan perannya dalam memberikan perlindungan, Fauzi mengatakan perusahaan asuransi jiwa melakukan banyak strategi untuk menyeimbangkan biaya dan kebutuhan pendapatan.

Salah satu caranya, kata dia, melalui inovasi produk, dimana perusahaan anggota AAJI terus mengembangkan produk baru terkait kebutuhan pasar, seperti asuransi jiwa yang juga memberikan manfaat kesehatan.

Untuk mengelola risiko eskalasi klaim, khususnya klaim asuransi kesehatan, Fauzi mengatakan perseroan akan menerapkan manajemen klaim yang lebih efektif, termasuk memperketat proses penilaian risiko ketika diterapkan kebijakan baru. Permintaan tinggi, manajemen lebih baik. 

“Dengan strategi ini, perusahaan diharapkan mampu menjaga keseimbangan permintaan dan mempertahankan pertumbuhan laba yang stabil di tengah lanskap pasar yang dinamis,” kata Fauzi.

AAJI mencatat hingga semester I-2024, jumlah perusahaan asuransi jiwa meningkat 25,18 juta atau 28,4% (YoY) menjadi 113,68 juta.

Pada periode tersebut, industri asuransi jiwa mencatat total pendapatan premi sebesar Rp 88,49 triliun, naik 2,6% dibandingkan periode yang sama. Sementara jumlah klaim yang dibayarkan industri hingga semester I 2020 mencapai Rp77,67 triliun, turun 2,2% (YoY). Klaim ini diberikan kepada sekitar 9,82 juta penerima manfaat.

“Hal ini mencerminkan semakin besarnya kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi jiwa dalam perencanaan keuangan,” tutupnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channels

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *